"Kami optimis KEK Sanur dapat menarik minat investor ternama dari Indonesia dan berbagai negara untuk bekerja sama," kata Direktur Utama PT HIN Christine Hutabarat di Denpasar, Jumat.
Dia menjelaskan ada enam kawasan layanan kesehatan di lahan seluas total 41,26 hektare itu.
Beberapa layanan kesehatan yang akan dikerjasamakan itu di antaranya layanan estetik, operasi plastik, layanan sel punca (stem cell), dan layanan perawatan pasien lanjut usia (lansia).
Kemudian, layanan fertilitas, transplantasi rambut, mata, gigi dan berbagai layanan lain dengan didukung teknologi baru.
Baca juga: Menteri BUMN sebut hotel di KEK Sanur sudah dipesan untuk konferensi
Strategi itu juga diharapkan dapat mengakomodasi beragam kebutuhan fasilitas layanan kesehatan masyarakat Indonesia.
Ia merinci di kawasan (lot) kesehatan satu dan dua seluas 50.000 meter persegi, HIN bekerja sama dengan operator grup rumah sakit BUMN, Pertamina Bina Medika (IHC) yang membangun Bali Internasional Hospital (BIH).
Di rumah sakit internasional itu rencananya dilengkapi teknologi terbaru dengan layanan di antaranya kardiologi, onkologi, neurologi, gangguan saluran cerna (gastroentero hepatology), ortopedi, kebidanan dan kandungan serta pemeriksaan kesehatan menyeluruh.
"Salah satu rencana besar pada lot ini adalah mendatangkan mesin teknologi terkini yang belum ada di Indonesia dan juga mendatangkan berbagai dokter ahli dari luar negeri sejalan kerja sama IHC dengan Mayo Clinic dari Amerika," katanya.
Baca juga: Holding RS BUMN buka peluang serap tenaga kerja lokal Bali
Pada kawasan tiga seluas 19.000 meter persegi, pihaknya berencana menggandeng investor untuk pelayanan estetika, operasi plastik, sel punca, dan fertilitas.
Sedangkan di kawasan empat seluas 10.300 meter persegi di antaranya untuk pelayanan pasien lansia.
Sementara itu, pada kawasan lima seluas 12.000 meter persegi untuk pelayanan transplantasi rambut dan mata dan di kawasan enam seluas 12.000 meter persegi rencananya untuk pelayanan obat tradisional, sekolah keperawatan dan pusat kesehatan jiwaraga serta fasilitas pendukung lainnya.
Dengan berbagai kerja sama dan kolaborasi tersebut, diharapkan mendorong KEK Kesehatan Sanur menjadi pusat layanan kesehatan dan pariwisata terpadu kelas dunia dengan fasilitas yang didukung teknologi terbaik.
Keberadaanya pun diharapkan menarik minat penduduk Indonesia untuk mengalihkan perawatan medis yang sebelumnya dilakukan di luar negeri menjadi di Bali.
"KEK Sanur ini juga diharapkan dapat memberikan berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional dan provinsi Bali," katanya.
Berdasarkan data Dewan Nasional KEK Indonesia, KEK Sanur ditargetkan mampu mengundang investasi mencapai Rp10,2 triliun dan diperkirakan menyerap sekitar 43.647 orang tenaga kerja baik langsung dan tidak langsung.
KEK Sanur diharapkan menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di KEK dengan total pasien diperkirakan mencapai 123-240 ribu orang pada 2030.
Dengan berkurangnya pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri, diharapkan terjadi penghematan devisa dari WNI yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di KEK dengan perkiraan total Rp86 triliun dan potensi penambahan devisa sebesar Rp19,6 triliun diproyeksi hingga 2045.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023