Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan fenomena El Nino yang melanda daerah itu memicu terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).Dampak El Nino ini siklusnya adalah global, artinya kondisi cuaca adalah kering karena uap panas tersebut
"Fenomena El Nino menjadi salah satu potensi pemicu terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, fenomena El Nino disebabkan terjadinya pemanasan suhu air laut di kawasan Samudera Pasifik bagian timur dan tengah sehingga berdampak terhadap perubahan iklim.
"Dampak El Nino ini siklusnya adalah global, artinya kondisi cuaca adalah kering karena uap panas tersebut," ujarnya.
Baca juga: BPBD Tapin jibaku tangani karhutla yang nyaris merembet ke pemukiman
Ia mengatakan, selain itu, fenomena El Nino memicu terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah termasuk wilayah Belitung.
"Karena kondisi cuaca kering ditambah angin kencang sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan," katanya.
BPBD Belitung mencatat peningkatan peristiwa kebakaran hutan dan lahan di daerah itu dalam beberapa hari terakhir.
"Kejadian yang paling mendominasi adalah kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.
Menurut dia, peristiwa kebakaran lahan tersebut dikarenakan ada dugaan faktor sengaja seperti membuang puntung rokok dan membakar sampah yang tidak diawasi.
"Namun memang juga ada karena faktor kesengajaan dari aktivitas pembakaran lahan, namun kami belum tahu siapa pelakunya," katanya.
Baca juga: Tim gabungan tangani kebakaran Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
BPBD Belitung mencatat peristiwa kebakaran hutan dan lahan di daerah itu terjadi setiap hari.
"Memang akhir-akhir ini terjadi setiap hari peristiwa kebakaran. Namun Allhamdulillah sampai saat ini masih bisa tertangani dan ditanggulangi," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya menyiagakan personel regu piket damkar BPBD Belitung 24 jam penuh sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi peristiwa karhutla.
"Kami siagakan regu piket 24 jam penuh, kalau biasanya mereka bergantian ada yang pulang makan, namun kini kami siagakan penuh di kantor konsumsi mereka juga sudah kami siapkan jadi mereka berada di kantor," katanya.
Agus mengimbau, masyarakat untuk dapat bersama-sama mengantisipasi terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan dan aktivitas pembakaran sampah tanpa pengawasan.
"Kami juga sudah mengeluarkan surat imbauan kepada pihak pemerintah kecamatan dan desa tentang waspada potensi terjadinya peristiwa karhutla," kata dia.
Baca juga: Waspada karhutla, BMKG deteksi 66 titik panas baru di Kaltim
Pewarta: Kasmono
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023