• Beranda
  • Berita
  • Pemprov DKI: Hujan intensitas ringan tak turunkan polutan di udara

Pemprov DKI: Hujan intensitas ringan tak turunkan polutan di udara

23 Agustus 2023 18:35 WIB
Pemprov DKI: Hujan intensitas ringan tak turunkan polutan di udara
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Erni Pelita Fitratunnisa dalam acara daring Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk "Perbaikan Kualitas Udara di Kota-Kota Besar Indonesia", Jakarta, Rabu (23/8/2023). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

Kalaupun saat ini ada hujan yang intensitasnya tidak terlalu besar, belum dapat berpengaruh untuk mengubah atau menurunkan konsentrasi polutan di udara

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Provinsi DKI Jakarta Erni Pelita Fitratunnisa mengatakan hujan dengan intensitas yang tidak besar belum dapat berpengaruh untuk menurunkan konsentrasi polutan di udara.

"Kalaupun saat ini ada hujan yang intensitasnya tidak terlalu besar, belum dapat berpengaruh untuk mengubah atau menurunkan konsentrasi polutan di udara," katanya dalam acara daring Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk "Perbaikan Kualitas Udara di Kota-Kota Besar Indonesia" di Jakarta, Rabu.

Erni mengatakan berdasarkan Stasiun Pengukur Kualitas Udara (SPKU) di lima wilayah kota administrasi dan juga mobile station, tercatat per Rabu pukul 14.00 WIB kualitas udara di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara, memiliki indeks di bawah 100 atau menunjukkan kondisi sedang.

Baca juga: Ada tiga opsi metode tekan polusi udara di DKI Jakarta
Baca juga: Masyarakat diimbau sirami halaman dan jalanan, kurangi polusi udara


"Di empat SPKU yang ada di Jakarta Pusat, Barat, Selatan, dan Utara, itu semua (indeksnya) di bawah 100," katanya.

Sementara di Jakarta Timur yakni di wilayah Lubang Buaya memiliki indeks 105 atau kondisi udara tidak sehat.

Pihaknya mencatat hal tersebut karena terdapat sejumlah aktivitas yang mempengaruhi hasil pengukuran kualitas udara di Lubang Buaya.

"Salah satunya dalam radius sekitar 300 sampai 350 meter itu ada kegiatan home industry yang bahan bakarnya menggunakan arang. Penggunaan arang sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran kualitas udara dari SPKU di Lubang Buaya. Kemudian ada kegiatan pembangunan jalan, sehingga debu dan lain sebagainya juga berpengaruh," katanya.

Baca juga: Pemprov DKI ikuti langkah KLHK atasi udara buruk
Baca juga: Spesialis paparkan dampak polusi udara pada ibu hamil hingga lansia

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023