"Dalam operasi pemadaman api yang membakar kawasan hutan pendidikan Gunung Walat, kami menurunkan delapan personel, yakni tiga staf dan lima relawan," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Hondo Suwito di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun dari relawan PMI, kebakaran hutan pendidikan ini diketahui setelah warga melihat adanya kepulan asap yang berasal dari kawasan hutan Gunung Walat yang berada di perbatasan dua daerah, yakni Kampung Sindangresmi, RT 04, RW 02, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak dengan Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Hutan dan lahan Gunung Walat Sukabumi terbakar
Kepulan asap tersebut pertama kali muncul sekitar pukul 11.00 WIB, PMI yang menerima informasi adanya kejadian kebakaran langsung mengerahkan personelnya dan membawa dua armada, yakni mobil duble cabin, truk tanki air serta membawa sejumlah peralatan lainnya.
Saat tiba di lokasi, personel lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia itu langsung bergabung bersama petugas gabungan, seperti dari Polsek Cibadak, Damkar Pos Cibadak, Koramil Cibadak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
Selain itu, aparat Pemerintah Desa Karangtengah, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Cibadak, Karang Taruna Cibaak, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Satgas IPB Gunungwalat dan sejumlah komunitas, serta relawan lainnya.
Lokasi kebakaran yang berada di tengah hutan dan tidak bisa ditembus dengan kendaraan, sehingga dalam proses pemadaman petugas menggunakan alat seadanya. Hingga Jumat malam, petugas gabungan masih berada di lokasi untuk memantau kondisi api agar kebakaran tidak meluas dan mengantisipasi api agar tidak merambat ke pemukiman warga.
Baca juga: Hutan pendidikan milik IPB di Sukabumi terbakar
Baca juga: Mahasiswa Ekowisata IPB Praktikum di Gunung Walat
Sementara itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian dan Damkar.
Kawasan hutan Gunung Walat menjadi langganan kebakaran saat musim kemarau. Oleh karena itu, siapapun diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan, seperti tidak membakar jerami, sampah serta tidak membuang puntung rokok yang baranya masih menyala di sekitar Gunung Walat.
Untuk luas hutan yang terdampak kebakaran masih dalam perhitungan.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023