PT Hotel Indonesia Natour (PT HIN) menggandeng spesialis kesuburan (fertilitas) asal Malaysia Alpha International Women's Specialists Sdn Bhd untuk membangun fasilitas program bayi tabung (IVF) di KEK Kesehatan Sanur, Bali.Targetnya bisa operasional tahun depan. Dalam waktu setahun ke depan diharapkan akan ada kesepakatan konkret
Kesepakatan kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara PT HIN dengan Alpha Internasional mengatakan nota kesepahaman yang ditandatangani bersama Alpha itu meliputi pengembangan fasilitas untuk fertilitas dan bayi tabung, juga bank sel telur (egg bank).
"Targetnya bisa operasional tahun depan. Dalam waktu setahun ke depan diharapkan akan ada kesepakatan konkret," kata Direktur Utama PT HIN Christine Hutabarat yang ditemui setelah penandatanganan MoU di sela ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Jakarta, Rabu.
Christine mengatakan pengembangan fasilitas fertilitas dibidik lantaran sekitar 1 juta orang Indonesia per tahun lebih memilih berobat masalah fertilitas ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Penang.
Baca juga: InJourney Group tampilkan proyek KEK Kesehatan Sanur di AIPF 2023
Oleh karena itu, Indonesia ingin kembali merebut potensi pasar yang hilang ke luar negeri dengan membangun fasilitas dan menggandeng mitra yang mumpuni di bidangnya lewat pengembangan KEK Sanur.
"Jadi lokasi ini (KEK Kesehatan Sanur) akan menjadi tempat yang the most integrated facility (fasilitas kesehatan paling terintegrasi). Nanti di dalam area akan ada rumah sakit, hingga klinik spesialis. Harapannya 2 juta orang yang berobat ke luar negeri jangan ke luar negeri lagi karena sudah ada one stop experience di Sanur yang kita siapkan," katanya.
Christine mengatakan nantinya KEK Sanur tidak hanya dilengkapi dengan rumah sakit berstandar internasional tetapi juga klinik spesialis mulai dari fertilitas, hingga estetika seperti perawatan mata dan operasi plastik.
"Kami juga menggandeng banyak perusahaan-perusahaan dari Korea, Thailand, Malaysia hingga Amerika Serikat," katanya.
Baca juga: Holding RS BUMN hadirkan alat pendeteksi kanker di BIH
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria, dalam sesi diskusi panel Subtheme IV: Creative Economy di ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023, menjelaskan saat ini holding BUMN pariwisata itu tengah fokus mengembangkan banyak destinasi pariwisata, termasuk wisata kesehatan dan medis di Sanur, Bali.
"Di Bali kita kembangkan destinasi medis dan kesehatan berkolaborasi dengan Mayo Clinic dan 20 klinik estetik dari Korea, juga klinik fertilitas dari Malaysia. Selain itu ada pula kerja sama fasilitas kesehatan dengan Thailand," katanya.
Menurut Dony, langkah tersebut dilakukan untuk mendorong industri pariwisata Indonesia agar tidak hanya menjual budaya dan alam, melainkan juga mengembangkan destinasi pariwisata berkualitas.
"Kami belajar dari Thailand, jumlah wisman ke Thailand dan ke Indonesia sangat berbeda jauh. Saya rasa Thailand sudah mencapai 40 juta wisman, di Indonesia kita cuma punya 17 juta. Jadi kami juga belajar bagaimana Thailand mengembangkan destinasi mereka. Bahkan di Bangkok mereka punya 60 lapangan golf dibandingkan dengan Bali cuma ada tiga lapangan golf. Maka, sekarang kita sedang memulai mengembangkan destinasi di Bali," kata Dony.
Baca juga: HIN undang investor perkuat fasilitas di KEK Kesehatan Sanur
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023