• Beranda
  • Berita
  • Promotor konser perlu investasi untuk keamanan siber

Promotor konser perlu investasi untuk keamanan siber

8 September 2023 16:22 WIB
Promotor konser perlu investasi untuk keamanan siber
Seorang jurnalis merekam menggunakan gawainya ketika penyanyi Rizky Febian membawakan lagu pada jumpa pers di Hotel Sunway Putra, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (5/9/2023). Rizky Febian akan menggelar konser bertajuk An Album Live Concert, Berona Day, Rizky Febian di Megastar Arena, Kuala Lumpur pada 3 November mendatang. ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman/Spt.

Kerugian finansial hanyalah salah satu aspek dari permasalahan yang ada

Melihat risiko serangan siber terhadap penjualan tiket konser secara online, Palo Alto Networks menilai promotor konser perlu berinvestasi untuk keamanan siber.

"Untuk memitigasi risiko ini, penyelenggara konser juga perlu berinvestasi dalam langkah-langkah strategis yang kuat agar terhindar dari potensi ancaman. Menerapkan protokol enkripsi, memperbarui perangkat lunak keamanan secara berkala, dan rutin melakukan evaluasi kerentanan merupakan beberapa langkah yang dapat membantu melindungi dari serangan siber," kata pimpinan Palo Alto Networks Indonesia Adi Rusli, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.

Serangan siber terhadap penjualan tiket konser tidak hanya menimbulkan kerugian finansial, tapi juga reputasi jenama dan kepercayaan pelanggan. Insiden yang dialami pelanggan saat membeli tiket konser online bisa mengikis kepercayaan terhadap promotor dan platform penjualan tiket.

Baca juga: Pakar tekankan penting jaga keamanan agar tak tertipu belanja daring

Dalam jangka panjang, kerugian akibat keamanan siber saat penjualan tiket konser bisa menyebabkan keuntungan penjualan berkurang dan pembeli tiket mungkin menjadi korban penyalahgunaan data pribadi.

"Kerugian finansial hanyalah salah satu aspek dari permasalahan yang ada. Dampak langsung lainnya yang tak kalah serius dari serangan siber pada penjualan tiket adalah pembobolan data pribadi yang terjadi selama proses tersebut berlangsung. Hal ini menekankan perlunya implementasi langkah-langkah keamanan siber yang kuat untuk melindungi penjualan tiket online dan mencegah pelanggaran data pribadi," kata Adi.

Sambil mengambil langkah untuk memitigasi risiko serangan siber, promotor juga perlu mengedukasi pelanggan tentang potensi risiko serangan siber dan menggalakkan kebiasaan browsing yang aman.

Laporan dari Unit 42 Palo Alto Networks mengungkapkan URL atau web browser adalah metode utama penyebaran ransomware, secara global kasusnya mencapai lebih dari 77 persen. Masyarakat perlu waspada terhadap potensi serangan siber tersebut, sementara promotor konser dan platform perlu memastikan sistem pembelian tiket yang aman.

Baca juga: CISSReC jelaskan kenapa situs resmi banyak disusupi iklan judi online

Baca juga: Waspada penipuan siber, begini kata pakar keamanan digital

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023