• Beranda
  • Berita
  • Andi Widjajanto: Demokrasi Indonesia masih di atas rerata global

Andi Widjajanto: Demokrasi Indonesia masih di atas rerata global

18 September 2023 13:27 WIB
Andi Widjajanto: Demokrasi Indonesia masih di atas rerata global
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dalam melakukan konferensi pers "Menuju Kematangan Demokrasi Indonesia" di Gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Senin (18/09/2023). (ANTARA/Hendri Sukma Indrawan)

meskipun relatif belum matang

Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengungkapkan kondisi demokrasi Indonesia masih berada di atas rata-rata global.

"Berdasarkan penilaian EIU (Economist Intelligence Unit), kondisi demokrasi di Indonesia masih berada di atas rerata global, meskipun relatif belum matang. Indonesia dinilai baik dalam proses elektoral, tetapi cenderung lemah dalam aspek budaya politik," kata Andi dalam konferensi pers Lemhannas "Menuju Kematangan Demokrasi Indonesia" di Gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Senin.

Lebih lanjut, Andi mengatakan kondisi demokrasi nasional cukup fluktuatif dengan kecenderungan menurun dalam sembilan tahun terakhir dan titik terbaik indeks demokrasi berada di tahun 2015. Namun, perbandingan dengan Indeks Persepsi Korupsi menunjukkan sifat anomali.

"Idealnya, pembangunan demokrasi akan beriringan dengan perbaikan korupsi. Akan tetapi, di Indonesia, pergerakan kedua indeks tersebut sering kali bergerak tidak sinergis," jelasnya.

Baca juga: Meningkatkan indeks demokrasi Indonesia

Secara umum, skor Indeks Kebebasan Indonesia di atas rata-rata global dan dinilai unggul dalam pemenuhan hak politik masyarakat, tetapi aspek kebebasan sipil di Tanah masih cukup tertinggal.

"Beberapa isu yang menjadi catatan dalam penilaian Freedom House, antara lain penanganan tren kekerasan di Papua, kasus penuntutan hukum aktivis berbasis UU ITE, serta persekusi terhadap kelompok minoritas," tambahnya.

Sementara itu, tren kebebasan di tingkat global cenderung memburuk. Ditilik sejak tahun 2005, lebih banyak negara mengalami penurunan skor dibandingkan mengalami perbaikan kondisi kebebasan.

Baca juga: Peneliti CSIS sebut daya tahan demokrasi di Indonesia relatif kuat

Andi menjelaskan kondisi demokrasi di ASEAN yang masih belum sepenuhnya matang. Berdasarkan penilaian EIU tahun 2023, pelaksanaan demokrasi di negara-negara ASEAN berada di dua spektrum, yakni demokrasi terbatas atau otoriter.

"Laju pembangunan demokrasi di ASEAN cukup variatif. Malaysia, Thailand, dan Indonesia mengalami tren peningkatan dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, Kamboja, Vietnam, Laos, dan Myanmar mengalami tren regresi atau turun," ujar Andi.

Malaysia menempati urutan teratas dalam skor indeks demokrasi di ASEAN, diikuti Timor Leste di posisi kedua. Kemudian, Indonesia berada di urutan keempat di bawah Filipina dan Myanmar berada di urutan terakhir atau ke-10.

Baca juga: Mahfud MD: Indeks demokrasi turun bukan berarti pemerintah represif

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023