"Bisa kita pastikan jaringan telekomunikasi selama penyelenggaraan KTT AIS ini lancar, baik untuk keperluan delegasi maupun untuk keperluan media," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong saat dihubungi ANTARA, Selasa.
Usman menjelaskan bahwa Kemenkominfo bekerja sama dengan Telkom untuk memastikan kelancaran akses telekomunikasi selama ajang tersebut berlangsung.
Berbagai langkah mitigasi, kata dia, telah disiapkan untuk mengantisipasi kendala yang mungkin terjadi, termasuk jika terjadi gangguan atau putusnya jaringan maupun jamming komunikasi.
Baca juga: Kemenkumham Bali sediakan alur khusus imigrasi delegasi KTT AIS Forum
Usman mengatakan bahwa dukungan yang diberikan oleh Telkom tersebut dipantau oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika untuk memastikan kualitas layanan telekomunikasi.
"Telkom itu di supervisi oleh Direktorat Jenderal SDPPI, jadi dikawal terus lewat balai-balai monitoringnya," kata dia.
Dalam hal keamanan jaringan, Usman menyebut bahwa pihaknya melibatkan Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI) Kemenkominfo serta mendapatkan dukungan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Jadi itu yang kita lakukan dan menjadi standar kita di setiap penyelenggaraan ajang-ajang internasional pasti melibatkan PDSI dan BSSN untuk keamanan sibernya. Jadi ini standarnya sama dengan penyelenggaraan ajang G20 atau KTT ASEAN yang lalu," ucapnya.
Terkait kesiapan pusat media, Usman mengatakan bahwa persiapan sudah mencapai 50 persen. Saat ini, pembentukan pusat media mulai memasuki tahap persiapan teknis seperti penyelesaian infrastruktur dan distribusi barang-barang yang diperlukan.
"Jadi sesuai rencana tanggal 5 Oktober kita mulai loading dan kita siapkan infrastrukturnya, kemudian kita harapkan tanggal 8 Oktober itu sudah siap," ujar dia.
Lebih lanjut Usman menambahkan bahwa hingga Minggu (1/10) lebih dari 100 jurnalis baik wartawan lokal, nasional, dan asing telah mendaftar diri untuk meliput kegiatan KTT AIS Forum 2023.
Baca juga: KTT AIS Forum 2023 serukan penguatan solidaritas atasi masalah maritim
KTT AIS Forum 2023 akan digelar pada 10-11 Oktober 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 1 dan 2, Bali. Adapun pusat media berada di Tanjung Benoa Hall lantai 3, BNDCC 2.
Pusat media dijadwalkan akan mulai dibuka pada 9 hingga 14 Oktober 2023. Berbagai fasilitas telah disiapkan untuk menunjang kinerja para jurnalis yang meliput, mulai dari komputer, akses internet, stand up position untuk stasiun TV, area makan, ruang medis, media kit, ruang konferensi pers, media lounge, pusat informasi, layar besar, hingga shuttle bus untuk mobilitas selama acara.
Kemenkominfo juga akan mendistribusikan rilis pers dalam dua bahasa, foto dan video, press briefing, dan berbagai materi yang dibutuhkan oleh para jurnalis peliput.
Registrasi media untuk peliputan KTT AIS Forum 2023 telah dibuka dan akan ditutup pada 5 Oktober 2023. Registrasi media bisa dilakukan melalui laman http://media-registration.aisforum2023.id
KTT AIS Forum 2023 mengusung tema utama "Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama" (Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future).
Baca juga: KTT AIS dihadiri tujuh kepala negara dan pemerintahan negara sahabat
Selanjutnya, tiga subtema dari forum tersebut yakni Blue Economy; Our Ocean, Our Future; Solidarity.
KTT AIS Forum 2023 diharapkan akan dihadiri peserta yang merupakan perwakilan dari 51 negara kepulauan dan pulau, dengan target 25 perwakilan setingkat kepala negara/pemerintahan dan 30 sampai 47 perwakilan setingkat menteri.
KTT AIS Forum juga akan diikuti oleh sembilan pimpinan organisasi internasional, antara lain dari Forum Negara Kepulauan Pasifik (PIF), Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG), Kelompok Negara Komunitas Karibia (CARICOM), Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Selain itu, forum tersebut akan dihadiri oleh para kepala atau pimpinan dari organisasi pemerintah dan non-pemerintah, antara lain Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Asosiasi Negara-Negara Pesisir Samudra Hindia (IORA).
Baca juga: PHRI Bali pastikan tak ada pengalihan tamu hotel saat puncak KTT AIS
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023