• Beranda
  • Berita
  • Presiden: Relawan berperan jadi sistem pendingin jelang Pemilu 2024

Presiden: Relawan berperan jadi sistem pendingin jelang Pemilu 2024

7 Oktober 2023 12:59 WIB
Presiden: Relawan berperan jadi sistem pendingin jelang Pemilu 2024
Presiden Joko Widodo swafoto bersama relawan di sela acara Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi  di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023). (ANTARA/Andi Firdaus)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan relawan harus berperan sebagai sistem pendingin menghadapi dinamika politik yang terjadi di masyarakat menjelang kontestasi Pemilu 2024.

"Tolong, saya minta bantuan seluruh relawan agar seluruh relawan jadi sistem pendingin yang membuat suasana adem 'di bawah', setuju?," kata Jokowi saat menyampaikan arahan dalam Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Jokowi berpesan kepada sekitar 16 ribu Relawan Alap-Alap Jokowi bahwa kontestasi Pemilu 2024 merupakan ajang politik yang rutin diselenggarakan setiap lima tahun sekali di Indonesia.

"Kalau ada yang panas-panas, sudah disiram air biar dingin. Kalau ada ribut kecil di bawah, beri wejangan, beritahu bahwa pemilu selalu ada setiap lima tahun. Siap?," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan relawan.

Baca juga: Jokowi: Indonesia butuh pemimpin bernyali besar hadapi dinamika global
Baca juga: Relawan Alap-Alap tunggu instruksi Jokowi untuk Pilpres 2024


Jokowi berharap kontestasi Pemilu 2024 dapat berjalan damai tanpa diwarnai intrik politik, seperti ujaran kebencian hingga berita bohong atau hoaks.

Pemilu harus dijalani dengan riang dan gembira karena setiap lima tahun sekali pemilu akan terus digelar, kata Jokowi.

"Kalau setiap pemilu saling benci, memfitnah, saling menjelekkan, dan saling merendahkan, kapan bangsa ini jadi bangsa besar," katanya.

Ciri bangsa yang besar, kata Jokowi, tampak dari ikatan persatuan yang kuat serta mengedepankan kerukunan.

"Saya kadang geleng-geleng, masyarakat di bawah masih ramai, padahal pemimpin di atas sudah 'ngopi-ngopi bareng'. Yang di atas sudah makan bersama, tetepi yang di bawah kok masih ramai," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023