Blinken juga menyebut kunjungan Presiden Joe Biden ke Israel pekan ini adalah untuk membahas cara meminimalkan korban perang.
Pengumuman itu diberikan Blinken setelah sembilan jam negosiasi dengan Netanyahu hingga Selasa pagi. Pertemuan mereka terganggu oleh sirine serangan udara roket Palestina, memaksa untuk sementara berlindung di bunker.
Blinken yang merupakan diplomat utama Washington, berada di kawasan itu selama lima hari berturut-turut untuk diplomasi, dan kembali ke Israel setelah mengunjungi enam negara Arab dalam empat hari.
Sebagian pembahasan adalah bagaimana mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza, di mana Israel membombardir daerah itu sebagai tanggapan atas serangan mematikan Hamas,
Pengeboman Israel membunuh sebanyak 2.800 warga Palestina tewas dan ratusan ribu lainnya dipaksa mengungsi.
"Hari ini, sesuai permintaan kita, AS dan Israel telah sepakat untuk mengembangkan rencana untuk bantuan kemanusiaan dari negara-negara donor dan organisasi multilateral dapat diterima masyarakat sipil di Gaza," kata Blinken kepada wartawan.
Baca juga: Israel dan Hamas bantah gencatan senjata di perbatasan Gaza-Mesir
Blinken mengatakan AS dan Israel khawatir Hamas dapat menyita atau menghancurkan bantuan yang memasuki Gaza, atau mencegahnya untuk diterima oleh warga yang membutuhkan.
"Jika Hamas, dalam berbagai cara menghalangi bantuan kemanusiaan diterima warga sipil, termasuk menyita bantuan itu untuk mereka sendiri, kami mengutuk tindakan tersebut. Dan akan berupaya untuk mencegahnya terjadi lagi," kata Blinken.
Namun, Blinken tidak memaparkan secara detil bentuk rencana bantuan itu.
Ia juga mengatakan Presiden AS akan berkunjung ke Israel pada Rabu untuk menegaskan bahwa sekutu utama AS itu punya hak untuk mempertahankan diri setelah pasukan bersenjata Hamas mengamuk di kota-kota selatan dan markas militer Israel pada 7 Oktober dan membunuh setidaknya 1.300 orang.
Baca juga: Spanyol ingin Israel diseret ke ICC atas kejahatan perang
"Presiden Biden akan menerima paparan komprehensif mengenai tujuan dan strategi perang Israel," kata Blinken.
Biden disebutnya akan mendapatkan penjelasan dari Israel mengenai bagaimana operasi akan dijalankan sehingga meminimalkan korban sipil dan membiarkan bantuan kemanusiaan tiba untuk membantu warga di Gaza dalam cara yang tidak menguntungkan Hamas.
Blinken berada di Mesir pada Minggu, dan mengatakan perbatasan Rafah yang dikontrol Mesir akan dibuka namun kesepakatan mengenai bagaimana cara bantuan dapat masuk ke Gaza maupun bagaimana cara warga asing dapat meninggalkan Gaza, belum terbentuk.
Menteri Pertahanan Israel ketika berbicara sebelumnya, setelah pertemuan dengan Blinken, mengatakan "Ini akan jadi perang yang panjang, harga yang harus dibayar akan sangat mahal. Tapi kita akan menang untuk Israel dan masyarakat Yahudi dan untuk nilai-nilai yang diyakini oleh kedua negara".
Baca juga: Presiden Mesir sebut tindakan Israel di Gaza "hukuman kolektif"
Washington telah memindahkan kapal induk yang memuat grup penyerang ke Mediterania timur dan berencana untuk mendatangkan kapal induk lain ke kawasan itu dalam beberapa hari ke depan, sebuah langkah yang disebut Blinken bertujuan untuk pencegahan, bukan provokasi.
Seorang pejabat AS yang tidak ingin disebut namanya mengatakan bahwa kapal perang yang lain, USS Bataan, sedang menuju perairan Israel dan memuat Unit Ekspedisi Laut dengan total kekuatan sekitar 2.000 personel.
Mereka belum diberi misi khusus namun dapat memainkan peran kunci dalam segala evakuasi.
Secara terpisah, AS telah mengatakan bahwa sebagian pasukan, sepertinya 2.000 orang akan siap ditugaskan dalam waktu 24 jam jika ditugaskan, lebih cepat dari biasanya yang diberi waktu 96 jam ke kawasan itu dan bisa termasuk unit yang menyediakan bantuan seperti layanan medis jika dibutuhkan, kata pejabat tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Resolusi Rusia untuk gencatan senjata di Gaza gagal disahkan DK PBB
Pewarta: Arie Novarina
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023