• Beranda
  • Berita
  • Menteri Spanyol Belarra: Jangan libatkan kami dalam genosida di Gaza

Menteri Spanyol Belarra: Jangan libatkan kami dalam genosida di Gaza

29 Oktober 2023 10:27 WIB
Menteri Spanyol Belarra: Jangan libatkan kami dalam genosida di Gaza
Pegiat HAM dari Amnesty International Indonesia membentangkan tulisan saat aksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10/2023). Mereka meminta Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem apartheid kepada warga Palestina. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Penjabat Menteri Hak Sosial Spanyol Ione Belarra pada Sabtu (28/10) mengeluarkan seruan penuh semangat ke negara-negara Uni Eropa, mengajak mereka untuk menanggapi eskalasi serangan oleh Israel di wilayah utara Gaza dan kawasan lainnya.

"Setelah malam yang mengerikan di Gaza ini, saya punya pesan yang sangat sederhana namun sangat penting untuk para pemimpin Eropa. Jangan membuat kami terlibat dalam genosida. Bertindak. Jangan atas nama kami," katanya dalam pesan video di X.

Menyoroti gawatnya situasi, Belarra menekankan bahwa Israel telah memutus semua saluran komunikasi di Jalur Gaza, menduga bahwa ini adalah upaya yang disengaja untuk menutupi kekejaman yang dilakukan.

Belarra lebih jauh menggarisbawahi bahwa banyak warga Eropa yang sangat prihatin mengenai situasi tersebut dan bertanya: "apakah tidak ada seorang pun yang akan berbuat sesuatu atas apa yang terjadi di Gaza?"
Baca juga: Presiden Turki desak Israel setop serangan di Gaza, akhiri 'kegilaan'

Belarra mengemukakan beberapa langkah konkrit yang menurutnya harus diambil oleh negara-negara Eropa.

Dia menyerukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, menerapkan sanksi ekonomi sebagai tindakan pencegahan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan yang sedang berlangsung, dan mendukung penuntutan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang terhadap kemanusiaan.

Tentara Israel pada Jumat melebarkan serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang berada dalam serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober.

Lembaga bantuan internasional mengatakan mereka kehilangan kontak dengan staf di Gaza setelah Israel memutuskan jaringan internet dan komunikasi.
Baca juga: Elon Musk sediakan layanan Starlink untuk organisasi bantuan di Gaza

Setidaknya 7.703 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel, sebanyak 70 persen di antara yang tewas adalah wanita dan anak-anak, menurut angka resmi. Korban tewas di pihak Israel tidak lebih dari 1.400 jiwa.

2,3 juta penduduk Gaza saat ini bergulat dengan makanan, air, dan obat-obatan yang kian menipis akibat pengeboman masif Israel dan blokade total di wilayah kantung tersebut.

Majelis Umum PBB telah menyerukan gencatan kemanusiaan segera, dengan 120 negara memberikan suara untuk resolusi yang diajukan oleh Yordania. Namun, Israel menolaknya.

Baca juga: Hamas bersumpah sudah siaga penuh hadapi serangan darat Israel
Baca juga: Sekjen PBB: Sistem kemanusiaan di Gaza hadapi kehancuran total
Baca juga: UNRWA benarkan 53 stafnya tewas di Gaza


Sumber: Anadolu

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023