"Riau, Sumatera Utara, dan Aceh saat ini sudah dinyatakan aman dari karhutla," kata Ferdian di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, penanganan karhutla di tiga provinsi tersebut termasuk daerah yang mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk segera diselesaikan. Hal ini dikarenakan tidak sedikit hutan dan lahan yang hangus terbakar di tiga provinsi itu.
KLHK mencatat seluas 1.912 hektare hutan dan lahan terbakar di Aceh, kemudian Riau seluas 5.302 hektare, dan Sumatera Utara seluas 2.113 hektare.
Baca juga: Riau masih menggunakan TMC padamkan karhutla
Baca juga: PT KA bayar ganti rugi Rp57 miliar kasus karhutla di Aceh
Asap dampak kebakaran tersebut tidak hanya menyebabkan penurunan kesehatan dan mengganggu aktivitas masyarakat di daerah setempat, namun juga negara tetangga.
Adapun di antaranya seperti Singapura dan Malaysia yang merasakan dampak paparan asap karhutla dikarenakan letak geografis yang saling berdampingan dengan Pulau Sumatera.
Ferdian mengatakan keamanan ketiga provinsi tersebut dari karhutla merupakan hasil dari kombinasi penanganan lapangan dan dibantu oleh turunnya hujan.
Dia menilai hujan yang turun di daerah-daerah itu merupakan hasil dari penerapan teknologi modifikasi cuaca yang dilaksanakan sejak awal bulan Oktober.
"Anugerah karena hujan mulai turun dan memang penanganan terakhir sampai tuntas di Riau," kata dia.
Dengan dinyatakannya ketiga provinsi tersebut aman dari karhutla, Ferdian berharap masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal, sekaligus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi karhutla di masa mendatang.
Namun, ia menyebutkan, perjuangan pemerintah untuk menanggulangi karhutla di Sumatera masih terus berlanjut karena masih ada kasus di beberapa daerah lain yang mesti diperhatikan serius.
Misalnya seperti Sumatera Selatan, yang per akhir September, hutan dan lahan yang sudah terbakar seluas 32.496 hektare. Luasnya meliputi Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin dan Muara Enim.*
Baca juga: Waspada karhutla, BMKG: Dua titik panas terpantau di Sumatera Utara
Baca juga: BPBD Sumut minta warga tidak buka lahan dengan cara dibakar
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023