Dengan pengamatan yang hati-hati terhadap gerakan tarik menarik itu, para ilmuwan berhasil mengumpulkan informasi mengenai komposisi ketujuh planet dan didapat bukti bahwa beberapa dari planet yang mengelilingi TRAPPIST-1 memiliki air yang jumlahnya 250 kali lebih banyak dari seluruh samudera di Bumi, simpul sebuah penelitian seperti ditulis laman space.com.
Mengetahui komposisi planet-planet ini adalah penting untuk menentukan apakah planet-planet itu ditinggali kehidupan seperti di Bumi. Namun memang sangat rumit menganalisis planet-planet ini.
Untuk pengetahuan awal, sistem ini berjarak 39 tahun cahaya dari Bumi sehingga mengirimkan wahana antariksa ke sana untuk saat ini adalah mustahil karena teknologinya belum bisa sampai ke sana.
Sebagai perbandingan jarak Bumi ke TRAPPIST-1, ambil contoh pesawat ruang angkasa yang saat ini berada di tepi luar Tata Surya, Voyager 1, yang perlu waktu 73.000 tahun untuk mencapai Proxima b atau empat tahun cahaya dari Bumi.
Oleh karena itu, para peneliti pada Universitas Bern, Swiss, menempuh langkah kreatif untuk memahami planet-planet di sekeliling bintang TRAPPIST-1 itu.
Planet-planet luar surya atau eksoplanet pada sistem TRAPPIST-1 berserakan dalam orbit yang sempit di sekitar bintang induknya dan dekat satu sama lain. Jarak antar mereka seperti jarak Merkurius ke Matahari.
Baca juga: Ketika Teori Relativitas Einstein dipakai untuk jejak eksoplanet
Ketika planet-planet yang dinamai TRAPPIST-1b, c, d, e, f, g dan h itu bergerak, gravitasi planet-planet ini bisa mengubah orbit di antara mereka.
Satu tim ilmuwan internasional pimpinan Simon Grimm dari Pusat Antariksa dan Habitabilitas (CSH) pada Universitas Bern, dapat mendeteksi fenomena itu.
"Dalam sistem TRAPPIST-1, planet-planetnya berdekatan satu sama lain menggangu," kata Grimm dari Universitas Bern. "Inilah yang menyebabkan pergeseran kecil dalam masa transit masing-masing."
Transit adalah saat planet terlihat melintas di depan bintang induknya seperti terlihat dari Bumi. Ribuan eksoplanet terdeteksi dan diteliti dengan menggunakan metode transit.
Dengan mensimulasikan orbit planet sistem TRAPPIST-1 dengan algoritma sampai model komputasi sesuai dengan apa yang diamati astronom dari sistem TRAPPIST-1, tim peneliti bisa menghitung massa dari planet-planet itu.
Dari data massa, tim bisa menyimpulkan kepadatan dan komposisi masing-masing planet.
Yang menarik, para peneliti mendapati fakta bahwa lima planet yang paling terang memiliki kandungan air 250 kali lebih banyak dibandingkan semua samudera di Bumi. Sekitar 5 persen komposisinya adalah air, padahal Bumi saja punya komposisi air 0,2 persen.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018