Ia mengatakan penggunaan air tanah yang tidak sesuai ketentuan dan pembuangan air limbah tanpa tata kelola yang baik menimbulkan dampak burung bagi lingkungan Ibu Kota.
"Yang menyebabkan tanah di Jakarta turun adalah karena sedotan air yang luar biasa banyak di tempat itu, limbah yang terbuang tanpa dikelola," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
"Karena itu kita tidak akan mentoleransi lagi. Tim ini akan bekerja melakukan razia dan pengawasan. Kita meminta seluruh pemilik dan pengelola gedung untuk taat dan kooperatif, karena timnya akan bekerja meminta informasi dan mengecek," kata Gubernur.
Tim pemerintah provinsi, menurut dia, akan meminta informasi mengenai penggunaan air dan pembuangan limbah di gedung-gedung tinggi serta melakukan pengecekan.
"Ada tempat-tempat yang kita tahu konsumsi dari PDAM itu relatif kecil dibandingkan dengan jumlah orang yang berada di tempat itu," katanya, melanjutkan, "Artinya ada sumber air lain yang digunakan dan sumber air lain itu justru tidak ada izinnya, tak terawasi."
Anies menjelaskan bahwa tim pemerintah hari ini melakukan pemeriksaan. "Sesudah itu kita meminta mereka melakukan perubahan, kita minta melakukan perbaikan , dan bila itu tidak jalan maka akan dilakukan penindakan," kata Anies.
Dia menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan tindakan hukum kepada siapa saja yang melakukan pelanggaran.
"Kita ingin pada semua pesan yang jelas bahwa penegakan aturan di DKI bukan hanya pada mereka yang kecil dan lemah. Penegakan aturan juga pada mereka yang kuat dan besar, semua yang berada di lingkungan Pemprov DKI harus taat pada aturan," katanya.
Dia juga berbicara tentang para pedagang yang berjualan di trotoar.
"Mereka memang melanggar aturan karena kebutuhan, tapi di belakangnya ada gedung tinggi. Gedung itu juga melanggar aturan karena menyedot air tanah tanpa mengikuti tata kelola governance yang baik, mereka juga melanggar aturan. Tapi kecenderungan kita adalah menegakan hukum pada mereka yang lemah dan melewatkan mereka yang besar," kata Anies.
Baca juga: Anies pantau langsung operasi pengawasan sumur resapan
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018