• Beranda
  • Berita
  • KAI Purwokerto waspadai sejumlah titik rawan bencana

KAI Purwokerto waspadai sejumlah titik rawan bencana

13 Maret 2018 06:45 WIB
KAI Purwokerto waspadai sejumlah titik rawan bencana
Ilustrasi - (id.wikipedia.org)
Purwokerto (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mewaspadai sejumlah titik rawan bencana di sepanjang jalur rel lintas selatan, kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko.

"Hingga saat ini, curah hujan masih cukup tinggi sehingga ada beberapa titik rawan bencana yang perlu kami waspadai dan mendapat perhatian. Apalagi, saat sekarang menjelang masa angkutan Lebaran 2018," katanya di Purwokerto, Selasa.

Ia menyebutkan sejumlah titik rawan bencana tersebut, antara lain, di KM 317+400/317+700, KM 333+600/334+000, dan KM 367+600/367+700 koridor Banjar-Maos berupa daerah rawan longsor. Bahkan, KM 367+600/367+700 koridor Banjar-Maos juga merupakan daerah rawan ambles.

Selain itu, lanjut dia, di KM 388+850 koridor Banjar-Maos terdapat pantauan berupa pilar jembatan dalam penyanggaan.

Ia mengatakan bahwa di koridor Kroya-Kutoajo terdapat beberapa titik rawan banjir, di KM 471+069.

Pada 8 Maret 2018 juga sempat terjadi genangan di KM 423+1/2 koridor Kroya-Kutoarjo, petak jalan antara Stasiun Tambak dan Stasiun Ijo akibat adanya longsoran dari tebing yang menyumbat drainase.

Baca juga: Jalur KA Cirebon-Purwokerto sudah bisa dilewati setelah terendam banjir

Menurut dia, genangan akibat adanya longsoran di KM 423+1/2 itu dapat segera ditangani sehingga tidak mengganggu perjalanan kereta api secara signifikan.

Sementara itu, di KM 301+920 koridor Prupuk-Purwokerto, kata dia, terdapat jembatan atau bangunan hikmat (BH) 1097 yang rawan longsor.

Terkait dengan hal itu, Ixfan mengatakan bahwa PT KAI Daop 5 Purwokerto telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di 17 titik Resor Unit Jalan dan Jembatan, yaitu di Slawi, Prupuk, Bumiayu, Legok, Purwokerto, Kebasen, Randegan, Langen, Sidareja, Jeruklegi, Cilacap, Kroya, Tambak, Gombong, Kebumen, Kutowinangun, dan Kutoarjo.

Ia menjelaskan bahwa AMUS berupa perancah, bantalan kayu, serta balas kricak dan pasir tersebut siap ditarik sewaktu-waktu ke lokasi untuk mengatasi gangguan jalur rel, seperti longsoran dan ambles.

"Kami akan terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa kereta api," katanya.

Baca juga: KAI beri tarif khusus bagi KA komersial pemberangkatan Purwokerto

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018