Mesin diesel V6 3.000 cc dari Audi yang digunakan grup Volkswagen untuk 80.000 model kendaraan VW, Audi dan Porsche itu ditemukan telah menggunakan perangkat lunak yang memanipulasi batas emisi di Amerika Serikat pada 2015.
Atas skandal itu, Audi sampai saat ini telah membayar lebih dari setengah ketentuan dan diharapkan akan mentransfer 900 juta euro pada kuartal pertama 2019, menurut CFO Audi Alexander Seitz dalam konferensi pers, Kamis (15/3) seperti dilansir Reuters.
Baca: Skandal Dieselgate dinilai untungkan Toyota, kenapa?
Secara terpisah, kepala penjualan Audi Bram Schot mengatakan produsen mobil mewah tersebut menargetkan penjualan mobil listrik sebesar 30-35 persen dari keseluruhan pengirimannya pada 2025, saat mereka berencana menawarkan 20 model mobil listrik ke pasar dunia.
Di sisi lain, Audi belum berencana untuk membangun pabrik di Amerika Serikat meskipun akan meninjau strategi produksinya setiap tahun, kata kepala eksekutif Rupert Stadler, demikian Reuters.
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018