Sapardi Djoko Damono lahirkan buku dalam buku

16 Maret 2018 17:48 WIB
Sapardi Djoko Damono lahirkan buku dalam buku
Sapardi Djoko Damono di peluncuran novel ketiga trilogi Hujan Bulan Juni "Yang Fana Adalah Waktu" di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (16/3/2018). (ANTARA News/ Nanien Yuniar)
Jakarta (ANTARA News) - Ada kejutan di karya terbaru penyair Sapardi Djoko Damono. 

Dalam novel "Yang Fana Adalah Waktu", bagian terakhir dari trilogi "Hujan Bulan Juni", pembaca mendapatkan tambahan buku tipis "Sajak-Sajak Untuk Pingkan" karya Raden Sarwono Hadi.

Pingkan dan Sarwono adalah tokoh utama dari trilogi novel "Hujan Bulan Juni" yang bagian pertamanya terbit pada 2015 lalu disambung "Pingkan Melipat Jarak" pada Maret 2017.

Gaya sajak Sarwono, kata Sapardi, berbeda dengan gayanya menulis. Pria yang biasanya mengenakan topi pet itu berseloroh dirinya cuma "juru tulis" yang menuangkan apa mau karakter dalam buku-bukunya.
 

"Kalau saya menceritakan tokoh, itu bukan saya yang jalan, tokohnya yang membimbing saya (arah tulisannya) mau kemana," ujar sastrawan kelahiran 20 Maret 1940.

Meski kisah Pingkan dan Sarwono sudah berakhir lewat novel ketiga trilogi "Hujan Bulan Juni", Sapardi menyiratkan bakal ada karya baru yang berhubungan dengan cerita tersebut. Entah itu kisah-kisah lain dari karakter utama atau cerita lepasan dari karakter selain Pingkan dan Sarwono.

Baca juga: Sapardi Djoko Damono terbitkan novel ketiga trilogi "Hujan Bulan Juni"

Berhubung Sarwono sudah diberi keistimewaan "menerbitkan" buku sajak, penyair yang makin produktif menulis demi melawan pikun ini menyiratkan giliran karakter Pingkan yang bakal dieksplorasi lebih jauh.

"Sarwono menerbitkan puisinya sendiri, Pingkan enggak mau kalah, (dia bilang) 'aku terbitkan juga dong pak... aku punya catatan harian'," kata penerima penghargaan pencapaian seumur hidup di bidang kebudayaan dari FIB UI(2017).

"Yang Fana Adalah Waktu" adalah bagian komitmen Sapardi untuk menerbitkan setidaknya satu buku per bulan sepanjang 2018, dari sajak hingga cerita pendek. Bulan lalu Sapardi sudah menerbitkan buku puisi "Perahu Kertas". 

Sapardi telah aktif menulis dan menerbitkan buku puisi, esai, fiksi, dan drama asli dan terjemahan, sejak 1969. Pensiunan Guru Besar UI ini masih mengajar dan membimbing tesis serta disertasi mahasiswa pascasarjana di IKJ, UI, Undip dan ISI Surakarta. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018