• Beranda
  • Berita
  • 117 anak di Jatim jadi korban kekerasan seksual di dua bulan pertama 2018

117 anak di Jatim jadi korban kekerasan seksual di dua bulan pertama 2018

19 Maret 2018 16:17 WIB
117 anak di Jatim jadi korban kekerasan seksual di dua bulan pertama 2018
Arsip - Aktivis kemanusian dari komunitas Awak Droe Only (ADO) melakukan teaterika pada aksi keprihatinan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap Anak di Banda Aceh, Aceh, Senin (5/10). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dikejutkan dengan data kasus kekerasan seksual yang dilakukan terhadap anak dari Kepolisian Daerah Jawa Timur yang menyebutkan selama Januari-Februari 2018 jumlah korban sudah mencapai 117 anak dengan 22 pelaku.

"Baru dua bulan pada 2018, sudah ada 117 anak yang menjadi korban kekerasan seksual," ujar kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Hal itu cukup mengejutkan bila merujuk pada data sebelumnya. Pada 2016, di Jawa Timur terdapat 719 anak korban kekerasan seksual dengan pelaku 179 orang laki-laki.

Pada 2017, jumlah korban dan pelaku mengalami penurunan, yaitu 393 korban kekerasan seksual yang dilakukan 66 orang laki-laki.

Kasus-kasus kekerasan anak tersebut, tidak hanya terjadi di satuan pendidikan atau sekolah.

Baca juga: Fakta mencengangkan soal pelaku tersering kekerasan seksual di sekolah

Baca juga: KPAI ungkap mayoritas kekerasan guru terjadi di lingkungan sekolah

Baca juga: Kekerasan seksual pada anak laki-laki meningkat


Salah satu kasus kekerasan seksual guru terhadap muridnya di Jawa Timur terjadi di Jombang terhadap 25 siswi dan di Surabaya terhadap 65 siswa sekolah dasar.

Kasus di Jombang, pelaku dikenal sebagai guru yang rajin mendampingi kegiatan kesiswaan, menjadi imam shalat berjamaah dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.

Namun, Retno mengatakan pengaduan kasus di bidang pendidikan paling banyak dari DKI Jakarta, yaitu mencapai 58 persen dari total pengaduan pada awal 2018.

"Kemungkinan kantor KPAI yang ada di Jakarta membuat masyarakat mudah melapor langsung sehingga jumlah pengadu terbanyak dari DKI Jakarta," tuturnya.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018