• Beranda
  • Berita
  • Polda Metro selidiki dugaan tiga jaringan "skimming"

Polda Metro selidiki dugaan tiga jaringan "skimming"

21 Maret 2018 13:08 WIB
Polda Metro selidiki dugaan tiga jaringan "skimming"
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (tengah), Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta (kedua kiri), Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary (kiri), Kasubdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Supriono (kanan) dan Pengawas Sistem Pembayaran Bank Indonesia Eva Adelia (kedua kanan) menunjukkan barang bukti saat rilis perkara tindak pidana pencurian data elektronik (skimming) dan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh WNA, di Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (17/3/2018).
Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya menyelidiki dugaan tiga jaringan skimming yang membobol data dan dana nasabah bank di wilayah Indonesia.

"Kita dalami apa yang terjadi di Surabaya terkait atau tidak dengan jaringan satu, dua atau tiga," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta di Jakarta Rabu.

Nico mengatakan penyidik Polda Metro Jaya menelusuri jaringan pembobol data nasabah bank itu di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Polisi: jaringan "skimming" bobol 64 bank di seluruh dunia

Petugas Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat guna menyelidiki dugaan hubungan jaringan skimming tersebut.

Sebelumnya, anggota Polda Metro Jaya meringkus sindikat pembobol saldo rekening nasabah bank terdiri atas lima warga asing asal Bulgaria, Rumania dan Hungaria, serta seorang WNI.

Para pelaku itu yakni IRL, LNM, ASC asal Rumania, FH (Hungaria), BKV (Bulgaria) dan MK (WNI) yang ditangkap petugas pada lokasi berbeda.

Sindikat internasional itu mencuri sekitar 3.000 data nasabah dari 64 bank domestik dan luar negeri di Indonesia.

Baca juga: Buntut skimming ATM, pengawasan warga asing diperketat

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018