Rusaknya jalan nasional itu terlihat di sepanjang Jalur Cianjur hingga Cipanas, Jalan Abdulah Bin Nuh tembus Jalan Raya Sukabumi dan beberapa titik di Jalur Puncak.
Sebagian besar jalan berlubang dengan kedalaman yang cukup bervariasi, bahkan di sepanjang jalur Cianjur-Cipanas menyebabkan antrian panjang kendaraan setiap haria, terutama pada jam-jam padat dan akhir pekan.
"Kalau dihitung dalam satu hari ada enam sampai sepuluh kejadian kecelakaan tunggal penguna sepeda motor yang terjerembab akibat mengantam jalan rusak berlubang sepanjang empat meter itu," kata Suryana (32), pemilik warung, kepada wartawan, Jumat.
Dia menjelaskan, jalan utama antarkota yang membentang di Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur dan dikenal dengan Jalan Cangklek itu sudah rusak sejak beberapa bulan terakhir dan hingga kini belum diperbaiki oleh dinas terkait.
"Tahun-tahun sebelumnya ada pemeliharaan per tiga bulan, ini sudah hampir satu tahun tidak ada perbaikan jalan. Harapan kami segera diperbaiki, jangan sampai menunggu jatuh korban jiwa akibat kecelakaan," kata Suryana.
Keluhan juga disampaikan Rendy, pemilik warung es kelapa di Jalan Abdulah Bin Nuh yang rusak pada sejumlah titik terutama tepat di depan warung miliknya. Di jalan nasional penghubung Cianjur-Sukabumi itu ada lubang mengangga di kedua arah sepanjang 3 meter.
"Kalau dari pagi sampai malam setiap harinya, ada saja yang kecelakaan terutama pengendara sepeda motor. Sore ini dua orang pengendara sepeda motor terpaksa dibawa ke RSUD Cianjur karena mengalami luka berat terjerembab ke dalam lubang di jalan ini," kata Rendy.
Dia mengharapkan pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut, agar tidak menelan korban jiwa saat melintas.
Baca juga: Ratusan sopir angkutan di Cianjur ancam mogok
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018