Terinspirasi oleh identitas diri yang berbaur dengan berbagai macam suku dan budaya tanpa melupakan akar dan asal-usul keluarganya, Cinderella mengusung tema "Hybridity" dalam ajang pameran busana yang digelar di kota terbesar di China itu.
Sementara Velika yang terinspirasi buku "The Missionary Position: Mother Theresa in Theory and Practice" mengusung tema "The Silent Cross" untuk memamerkan busana rancangannya dalam pameran itu.
"Kami sangat mengapresiasi hasil rancangan dua mahasiswi Indonesia ini," kata Direktur Direktur Raffles Academy of Shanghai, Derrick Cheah, Selasa.
Menurut Direktur Mahasiswa Raffles Design Institute of Shanghai, Stefan Orschel Read, karya Velika dan Cinderella berhasil menyisihkan karya ratusan mahasiswa lainnya sehingga layak untuk ditampilkan dalam ajang Shanghai Fashion Week 2018.
Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Siti Nugraha Mauludiah menyampaikan kebanggaannya atas keikutsertaan dua pelajar asal Indonesia di salah satu pameran busana tahunan paling bergengsi di daratan Tiongkok itu.
"Velika dan Cinderella turut mengharumkan nama Indonesia di ajang pameran busana internasional," katanya didampingi Konsul Muda Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Shanghai, Radityo Panjaitan.
Siti yang biasa dipanggil Nining itu berharap kedua pelajar Indonesia itu dapat terus meningkatkan keterampilannya agar namanya dikenal di bidang rancangan kreatif busana hingga level global.
Baca juga: Aula khusus pakaian muslim IFW 2018 diapresiasi
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018