• Beranda
  • Berita
  • Indonesia-Afrika rencanakan dialog kerja sama infrastruktur

Indonesia-Afrika rencanakan dialog kerja sama infrastruktur

10 April 2018 17:19 WIB
Indonesia-Afrika rencanakan dialog kerja sama infrastruktur
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (ANTARA /Dhemas Reviyanto)
Nusa Dua, Bali  (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers disela perhelatan Indonesia-Africa Forum (IAF) menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia berencana menyelenggarakan pertemuan Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika pada 2019.

"Satu lagi yang kita coba garap adalah lebih fokus dari IAF pertama, tahun depan kita akan lebih fokus lagi pada isu infrastruktur, sehingga untuk tahun 2019 kita merencanakan untuk menyelenggarakan Indonesia Africa Infrastructure Dialog," kata Menlu Retno Marsudi di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Menurut Menlu RI, kerja sama di bidang infrastruktur merupakan potensi besar yang dapat digarap dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara Afrika.

"Beberapa potensi besar yang bisa digarap bersama, antara lain infrastruktur, oleh karena itu kita ingin fokuskan ke sana tahun depan," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia siap mempererat kerja sama pembangunan infrastruktur dengan negara-negara Afrika.

Salah satu bentuk upaya Indonesia untuk penguatan kerja sama tersebut adalah dengan pembentukan Satuan Tugas Infrastuktur Indonesia ke Afrika.

Menurut Luhut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menginisiasi pembentukan Satuan Tugas (Task Force) Infrastruktur Indonesia ke Afrika.

"Pemerintah Indonesia akan membentuk `task force` atau satuan tugas dan akan mengunjungi beberapa negara di Afrika yang potensial. Saya kira dalam waktu tidak lama hal ini akan terealisasi," ujar Luhut Pandjaitan.

Satgas itu, menurut Menko Luhut, berfungsi sebagai badan yang dapat memecahkan setiap masalah yang menjadi hambatan, dan juga dapat mendorong setiap potensi yang ada. Badan itu beranggotakan wakil dari pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN), kalangan swasta dan perbankan nasional.

"Kita harus fokus, pembentukan `task force to Africa` untuk membantu memecahkan masalah. Kami ingin semuanya mudah, regulasi akan kita sesuaikan. Kita siapkan mekanisme pembiayaan, yang penting berdasar kepada kepentingan bangsa dan transparansi adalah mutlak," ujar dia lagi.

"PT INKA akan ada proyek kereta di Afrika, begitu juga PT WIKA dan BUMN konstruksi lain bangun infrastruktur di sana. PT PAL dan PT DI akan ekspansi ke sana, Standard Chartered dan Bank Exim pun akan kita libatkan," lanjut Luhut.

Negara-negara di Afrika yang dituju oleh berbagai proyek tersebut di antaranya Senegal, Nigeria, Mozambik, Zambia, Aljazair dan berbagai negara lain di Afrika.

Ajang IAF 2018 bertujuan untuk mempererat persahabatan dan peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia-Afrika.

Baca juga: Indonesia-Afrika pererat kerja sama pembangunan infrastruktur

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018