• Beranda
  • Berita
  • Karangasem gelar ritual Ngusaba Dalem sebagai ucapan syukur

Karangasem gelar ritual Ngusaba Dalem sebagai ucapan syukur

17 April 2018 09:57 WIB
Karangasem gelar ritual Ngusaba Dalem sebagai ucapan syukur
Wisatawan asing mendengarkan penjelasan pemandu saat berada di Pura Lempuyang, Karangasem, Bali, Kamis (7/12/2017). Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan pemerintah memangkas target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini dari 15 juta menjadi 14 juta wisatawan akibat erupsi Gunung Agung di Bali. (ANTARA /Hafidz Mubarak A )
Denpasar (ANTARA News) - Desa Pakraman Nongan, Kabupaten Karangasem, Bali menggelar ritual Ngusaba Dalem sebagai wujud rasa bersyukur sebagai umat sedharma, yang diselenggarakan mulai 18-21 April 2018.

Kegiatan ritual Ngusaba Dalem yakni Pura Dalem Kupa dan Pura Dalem Nongan tersebut merupakan rutinitas yang diselenggarakan setiap Bulan Desta sesuai dengan tahun saka, sehingga masyarakat di Desa Pakraman Nongan melakukan acara keagamaan itu," kata Bendesa (Ketua Adat) Pakraman Nongan I Gusti Ngurah Wiryanata di Karangasem, Bali, Selasa.

Ia mengharapkan kepada masyarakat Nongan yang ada di perantauan untuk dapat melakukan persembahyangan bersama selama kegiatan ritual "Nyejer Betara Dalem Kupa dan Nongan" yang sudah ditentukan jadwalnya.

"Rangkaian kegiatan `Ngusaba Dalem` tersebut diawali dengan upakara `melasti` yakni penyucian arca dan benda sakral di sumber air yang dipercaya membawa berkah kesucian, dilanjutkan dengan upakara `pengusaban` di masing-masing pura dalem tersebut pada Rabu," ujarnya.

Selanjutnya pada Kamis (19/4) dilakukan ritual "memasar" kedua "Betara Dalem Kupa dan Nongan" yang akan melakukan iring-iringan menuju Bale Agung di Pasar Nongan, yakni lokasinya sekitar empat kilometer sepanjang Jalan Raya Besakih di kawasan tersebut, sekitar pukul 13.00-14.00 Wita.

"Untuk itu kami juga mohon kepada pengguna jalan raya di sepanjang Jalan Raya Besakih atau menuju Pura Agung Besakih untuk mencari jalan alternatif. Dan kami selaku ketua ada minta maaf atas terganggunya perjalanan masyarakat yang akan sembahyang ke Pura Agung Besakih, sebab rangkaian ritual tengah berlangsung di pura terbesar di Pulau Dewata," ucapnya.

Sedangkan pada Jumat (20/4) dilakukan upacara ritual "pangayar" kepada "Betara Dalem", yakni manisfestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), dan pada Sabtu (21/4) digelar "panyineban", yakni seluruh rangkaian ritual keagamaan yang dipusatkan di Bale atau Pasamuan Agung di Pasar Nongan akan kembali ke masing-masing pura tersebut.

"Selama kegiatan tersebut, arus lalu lintas akan mengalami gangguan di sepanjang Jalan Besakih Desa Nongan. Untuk itu kami sekali lagi mohon maaf kepada masyarakat pengguna jalan karena arus lalu lintas dipastikan akan terganggu. Bagi kendaraan pengangkut material galian C bisa mengalihkan perjalanannya lewat Jalan Sidemen menuju Klungkung maupun Denpasar," katanya.

Baca juga: PHRI: pariwisata Karangasem Bali mulai bangkit

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018