• Beranda
  • Berita
  • Menhub ingin LRT jadi gaya hidup masyarakat Palembang

Menhub ingin LRT jadi gaya hidup masyarakat Palembang

21 April 2018 01:18 WIB
Menhub ingin LRT  jadi gaya hidup masyarakat Palembang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Kami berikan suatu tarif seringan mungkin ..."

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan agar penggunaan moda transportasi kereta api ringan (light rail transit/LRT) menjadi gaya hidup baru (new lifestyle) bagi masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan.

"Kami pemerintah pusat dan daerah ingin sekali LRT menjadi lifestyle baru bagi masyarakat Palembang, dan menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam hal angkutan massal," katanya, saat penerimaan dua train set LRT di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Jumat (20/4).

Budi Karya memuji kedatangan LRT tersebut dari PT INKA di Madiun, Jawa Timur, yang notabene buatan anak negeri sendiri.

Kota Palembang menjadi wilayah pertama di Indonesia yang memiliki moda transportasi LRT.

Setelah tiba di Pelabuham Boom Baru, kedua train set masing-masing terdiri dari tiga kereta, akan terus dilakukan pengujian, baik uji statis, dinamis hingga uji beban dan diharapkan selesai pada awal Juli 2018.

Baca juga: Menhub minta pengoperasian LRT Palembang dipercepat

Menhub mengemukakan salah satu strategi untuk mendorong masyarakat Palembang menggunakan LRT adalah tarif yang terjangkau, baik setiap hari kerja maupun akhir pekan (weekend).

"Kami berikan suatu tarif seringan mungkin, sehingga warga Palembang bisa menggunakan LRT tidak hanya weekend, tetapi juga keseharian," demikian Budi Karya Sumadi.

Baca juga: Menhub perkirakan tarif commuter LRT Palembang dalam kota Rp5.000/orang

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, mengatakan tarif yang dipatok berkisar Rp5.000 per orang, ini dinilai sesuai dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dalam mengakses angkutan massal.

"Kalau kita melakukan pergerakan itu ada dua, pertama adalah waktu, kedua adalah biaya. Masyarakat bisa memilih mana waktu yang paling singkat, mana yang paling murah," katanya.

Ia menambahkan pada tahap awal operasi, tarif LRT untuk dalam kota berkisar Rp5.000, sedangkan rute sampai Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II berkisar Rp20.000.

Tarif tersebut berlaku sementara karena pada pengoperasian awal LRT ini masih mendapat bantuan subsidi public service obligation (PSO) dari Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Menhub : LRT bukti komitmen pemerintah bangun Indonesia

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan LRT bukan sekadar penunjang transportasi untuk mengangkut atlet dan rombongan dari Bandara ke Jakabaring, namun juga sebagai solusi kemacetan.

"LRT juga solusi kemacetan karena berdasarkan studi kami, Palembang akan macet total pada 2020. Oleh karena itu dilaksanakan sekarang transportasi massal," katanya menambahkan.

Baca juga: Dua rangkaian kereta LRT tiba di Palembang

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018