Kepala Polsek Ranto Peureulak Iptu Musa menyatakan mobil-mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan ke lokasi. "Petugas masih melakukan evakuasi korban dan berupaya memadamkan kobaran api," katanya.
Menurut warga sekitar sumur pengeboran, sekira pukul 00.30 WIB satu sumur pengeboran menyemburkan minyak mentah hingga tumpah ke permukaan tanah, memicu warga berdatangan ke lokasi untuk menampung tumpahan minyak mentah ke dalam drum.
Namun kemudian tanpa diduga ada percikan api yang bersentuhan dengan minyak, yang lalu dengan cepat menjalar ke segala penjuru area yang digenangi minyak mentah.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Peureulak sudah dikerahkan ke lokasi. Petugas dengan bantuan warga sekitar berusaha memadamkan api. Namun upaya mereka belum membuahkan hasil.
Kebakaran itu dilaporkan menimbulkan korban jiwa dan luka. Polisi masih mendata jumlah korban yang meninggal dunia dan cedera, yang menurut perkiraan sampai puluhan, akibat kebakaran itu.
Korban luka bakar dilarikan ke Puskesmas Ranto Peureulak dan sejumlah rumah sakit seperti RSUD dr Zubir Mahmud, di Peudawa, RS Graha Bunda Idi, RS Sultan Abdul Aziz, Peureulak dan RSUD Kota Langsa.
Sampai saat ini petugas pemadam kebakaran beserta masyarakat masih berupaya memadamkan api yang terus menyala dari dalam sumur berkedalaman 250 meter. Sumur pengeboran itu berada di dekat permukiman warga sehingga kobaran apinya menghanguskan tiga unit rumah di sekitarnya.
Baca juga:
Sumur minyak ilegal di Musi Banyuasin meledak, 18 terluka bakar
Pertamina tutup 13 sumur minyak ilegal
Pewarta: Mukhlis
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018