"Kita sudah bekerja sama dengan bidan desa, nasabah bank sampah dapat membayar biaya layanan kesehatan dengan sampah," kata Ketua Bank Sampah Mulia Asri, Ujang S. Rohman, di Indramayu, Minggu.
Menurutnya, kedepan tidak hanya pelayanan kesehatan saja yang bisa bekerjasama dengan bank sampah, tapi juga mungkin pendidikan, pembayaran pemakaian listrik, air, dan lainnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Indramayu Aep Surahman mengatakan sampah memang seharusnya dikelola dengan baik, karena bisa sangat bermanfaat, begitu juga sebaliknya, apabila tidak dikelola, maka menjadi musibah.
"Sampah diharapkan bukan lagi menjadi masalah, tapi juga bisa menjadi berkah," ujar Aep.
Aep berharap masyarakat dapat ikut serta meminimalkan timbulan sampah. Kabupaten Indramayu sendiri telah berkomitmen dengan program Indramayu Bebas Sampah Tahun 2020.
Upaya yang dilakukan antara lain dengan pengendalian sampah melalui pemilahan sampah, mengubah menjadi bernilai ekonomi, dan untuk memacu semangat diadakan lomba antardesa berbasis adipura.
Bank Sampah Mulia Asri adalah bank sampah binaan program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina RU VI yang mengolah sampah, khususnya sampah non organik.
Pertamina berkomitmen untuk berkontribusi maksimal bagi pembangunan bangsa, termasuk di Kabupaten Indramayu.
Keberadaan Pertamina RU VI Balongan telah memberikan dampak langsung dan multiplier effect untuk pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Indramayu dan sekitarnya, baik melalui kegiatan operasionalnya maupun melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca juga: Pemerintah agar tindaklanjuti bank sampah
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018