"Mengenai kepastian tarif itu masih dibahas tingkat Kementerian Perhubungan, tapi sudah ada sinyalemen bakal membagi kategori ongkos kereta api ringan Sumsel tersebut," kata Sekretaris Daerah Sumsel Nasrun Umar, di Palembang, Senin.
Menurutnya, karena kereta listrik ini bukan hanya untuk angkutan dalam kota saja, tapi juga untuk angkutan bandara.
"Yang jelas kereta api ringan tersebut untuk mengurangi kemacetan yang terjadi selama ini," katanya pula.
Selain itu sarana transportasi tersebut untuk sementara digunakan peserta Asian Games, dan setelah itu untuk masyarakat umum.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dari Stasiun Asrama Haji Palembang hingga Jakabaring perkiraan tarifnya Rp5.000.
Namun bila sampai bandara tarifnya mencapai Rp20 ribu, ujar Sekdaprov Sumsel itu lagi.
Baca juga: Menhub ingin LRT jadi gaya hidup masyarakat Palembang
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018