Dikutip dari laman Reuters, para demonstran melemparkan pesawat yang terbuat dari kertas saat aksi pada Senin (30/4) waktu setempat. Telegram menggunakan simbol pesawat kertas berwarna putih dipadu latar berwarna biru muda dalam logo aplikasi mereka.
Sambil menerbangkan pesawat kertas, mereka meneriakkan protes kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Rezim Putin mendeklarasikan perang terhadap internet, perang terhadap kebebasan publik... Kita harus di sini untuk mendukung Telegram," kata seorang demonstran.
Rusia memblokir Telegram sejak 16 April karena perusahaan tersebut menolak perintah pengadilan untuk memberikan akses untuk negara ke pesan-pesan pengguna yang terenkripsi.
Baca juga: Rusia blokir Telegram
Menurut Keamanan Federal FSB menyatakan mereka perlu mengakses beberapa pesan misalnya yang berkaitan dengan serangan militan.
Lembaga pengawas negara Roskomnadzor juga memutus akses ke beberapa situs yang terkait dengan Telegram.
Baca juga: Pengadilan Rusia putusakan untuk blokir aplikasi Telegram
Baca juga: Rusia blokir IP Google dan Amazon gara-gara Telegram
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018