Penyumbang ekspor manggis Bali di antaranya Kabupaten Buleleng, yang selama periode Maret-April mengekspor 150 ton manggis ke China menurut data angkutan barang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Pengapalan tersebut merupakan bagian dari sekitar 1.000 ton dari Bali ke pasaran luar negeri selama musim buah manggis tahun 2018," kata pengekspor buah manggis dari PT Radja Manggis Sejati (RMS) Agung Weda di Singaraja, Rabu.
Ia mengatakan buah manggis yang dikirim ke China merupakan hasil pertanian dari wilayah pesisir utara Pulau Bali.
Manggis yang diekpor PT PT Radja Manggis Sejati pada 25 April lalu sebagian besar dihasilkan oleh desa-desa di wilayah Buleleng bagian timur dan Tabanan bagian barat.
Menurut Agung Weda, sentra produksi manggis di Buleleng timur antara lain Desa Bebetin, Sekumpul, Lemukih, Galungan dan Desa Tajun.
Di wilayah Buleleng bagian barat sentra manggis meliputi Desa Bestala dan Sepang, dan di Kabupaten Tabanan pusatnya di Desa Padangan dan Pupuan.
"Kini musim panen buah manggis telah berakhir, sehingga ekspor tersebut baru bisa kembali dilakukan saat musim manggis tahun 2019," kata Agung Weda.
Baca juga:
China izinkan lagi Indonesia ekspor manggis
Manggis Tasik kuasai 40% ekspor nasional
Pewarta: Gembong Ismadi, Made Adnyana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018