Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa, mengatakan nantinya dengan alat deteksi dini itu Pemkot Surabaya bisa memantau warga, termasuk apakah mereka baru kembali dari luar negeri.
"Pengembangan alat ini nanti akan bekerja sama dengan pihak imigrasi dan pihak kepolisian. Semoga segera selesai. Nanti kalau sudah siap, akan saya sampaikan," kata Risma.
Risma menitikberatkan deteksi dini karena jika masalah keluarga bisa dideteksi sejak dini, maka dipastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa merenggut korban.
"Malam ini saya akan ketemu dengan RT/RW. Besok Rabu pagi saya akan ketemu dengan kepala sekolah dan siangnya saya akan ketemu dengan takmir masjid untuk melakukan deteksi dini hal-hal seperti ini," kata dia.
Baca juga: Di Surabaya, polisi baku tembak dengan teroris
Risma berpesan kepada seluruh RT/RW dan warga Surabaya apabila melihat orang-orang yang mencurigakan, orang baru, pertemuan-pertemuan yang tidak ada laporan patut diwaspadai dan segera lapor ke polisi.
"Bukan berarti berprasangka buruk, tetapi mendeteksi dini itu yang sangat penting dan terjaga. Tolong kita sama-sama peka," kata Risma.
Adapun, bentuk deteksi dini dan kepeduliaan yang bisa dilakukan masyarakat salah satunya adalah membuat surat edaran kepada RT/RW untuk melaporkan dan mewaspadai warga baru dan warga yang datang dan pergi.
"Semua informasi harus dideteksi sedini mungkin dan jika semua sama-sama bergerak, maka kita berhasil mencegah aksi semacam ini," tutup Risma.
Baca juga: Densus 88 ledakkan puluhan bom temuan di Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018