Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengatakan bahwa penjualan Honda Brio tidak hanya stabil, bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga ia optimistis bisa terjual rata-rata 5.000 unit per bulan hingga akhir tahun ini.
"Kalau dilihat demand-nya akan seperti itu, karena Brio stabil," kata Jonfis Fandy kepada wartawan di acara Honda Fastival beberapa waktu lalu.
"Dari pertama peluncurannya hingga saat ini, Brio itu naik terus. Jadi kami merasa permintaannya cukup-cukup solid. Sudah bertahan selama 4 tahun," katanya.
Baca: Mulusnya Honda Maestro berumur 27 tahun, baru jalan 14km
Penjualan Brio memang terus meningkat. Berdasarkan data Gaikindo pada 2017, penjualan model Satya mencapai 43.378 unit, naik dibandingkan tahun sebelumnya 36.470 unit. Sedangkan penjualan model Brio RS pada 2017 sebanyak 10.580 unit yang juga naik dari 10.026 unit pada tahun sebelumnya.
Pada empat bulan pertama tahun 2018, penjualan Brio Satya mencapai 16.644 unit dengan pangsa pasar 21 persen di segmen LCGC, sementara Brio RS terjual 4.563 unit dengan pangsa pasar 34 persen di kelas City Car, yang juga naik dari penjualan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Jonfis mengatakan konsumen memilih Honda Brio berdasarkan karakter produknya yang diklaim menyenangkan untuk dikendarai, harga terjangkau, efisien konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan yang pas di kantong pemilik kendaraan.
"Jadi konsumen yang sudah memakai, waktu kami survei, mereka puas karena bahan bakarnya yang efisien dan biaya perawatan yang rendah," kata Jonfis. "Itu sesuai dengan segmen konsumen di kelas itu."
Baca: Uji irit Honda Mobilio tembus 26,8km/liter
Baca: Honda Jazz pimpin pasar hatchback hingga April 2018
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018