Lima sosok kunci pada final Liga Europa

16 Mei 2018 15:45 WIB
Lima sosok kunci pada final Liga Europa
Logo Liga Europa (Europa League)
Lyon (ANTARA News) - Duel final kompetisi Liga Europa yang mempertemukan Atletico Madrid dan Marseille akan tersaji di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Rabu malam waktu setempat atau Kamis dini hari nanti.

Atletico, yang takluk pada dua final Liga Champions kepada Real Madrid pada 2014 dan 2016, berupaya menyamai kesuksesannya saat memenangkan Liga Europa 2010 dan 2012.

Sedangkan Marseille yang sulit menandingi Paris Saint Germain (PSG) dan AS Monaco di liga domestik, setidaknya berkesempatan membawa pulang piala dari Eropa yang terakhir kali mereka raih saat menjuarai Liga Champions 2003.

Pada pertandingan nanti malam setidaknya ada lima sosok yang diprediksi menentukan jalannya pertandingan, berikut di antaranya dilansir AFP:

Antoine Griezmann

Striker Prancis yang dispekulasikan pindah ke Barcelona itu berhasrat menjadikan piala Liga Europa sebagai gelar besar pertamanya bersama Atletico Madrid, sekaligus membayar kegagalannya dalam menendang penalti pada final Liga Champions 2016.

Pemakai seragam bernomor pungung 7 itu telah membukukan 27 gol dalam semua kompetisi musim ini, termasuk gol penting ke gawang Arsenal pada semifinal kompetisi ini.

"Griezmann adalah salah satu penyerang terbaik di dunia dan dia mampu melakukan apa saja," kata penjaga gawang Marseille, Steve Mandanda, dilansir AFP.

Baca: Simeone berharap dapat pertahankan Griezmann di Atletico Madrid
Penyerang Atletico Madrid Antoinne Griezmann bersama Angel Correa. (Reuters)

Dimitri Payet

Penampilan playmaker yang 37 kali memperkuat timnas Prancis itu memang menyedot perhatian penggemar Marseille dalam beberapa hari terakhir, terutama saat Payet memastikan kondisi fisiknya telah membaik usai cedera pada laga pamungkas Liga Prancis.

Bekas pemain West Ham itu memang tidak unggul dalam hal kecepatan, namun kepandaiannya dalam mengirimkan umpan, mengeksekusi bola mati dan membaca permainan lawan membuat Payet selalu diandalkan pelatih Rudi Garcia.

"Ketika Anda merasakan yang terbaik pada fisik Anda, 100 persen di lapangan, Anda dapat mengekspresikan diri Anda lebih bebas dan alami," kata Payet, Selasa (15/5).

Baca: Atletico waspadai pergerakan pemain sayap Marseille
 
Dimitri Payet (Reuters)


Koke

Di balik kegemilangan duet striker, Antoinne Griezmann dan Diego Costa, terdapat peran seorang gelandang serang yang mampu membaca permainan dan mengirimkan umpan tajam.

Koke bukan sekadar gelandang, pemain Spanyol itu juga memiliki ketenangan layaknya striker saat mengeksekusi peluangnya sendiri.

"Kerja keras, dedikasi, dan bakat membuatnya menjadi kunci bagi Atletico dan tim nasional," kata Simeone. "Secara taktis, dia membaca permainan lebih baik dari siapa pun."
Koke (Reuters)


Luiz Gustavo

Sejak hengkang dari Wolfsburg, Luiz Gustavo menjelma gelandang serba bisa di berbagai posisi yang selalu bisa diandalkan Marseille. Garcia pun menyadari potensi Gustavo sebagai pemain tengah yang bisa didorong ke belakang saat mereka memainkan skema tiga bek.

Di pertandingan kompetisi Eropa, Marseille lebih sering memainkan Gustavo di posisi bertahan dengan harapan pemain Brasil itu bisa mengirimkan umpan-umpan panjang atau membangun serangan balik dari pertahanan.

German 'Mono' Burgos

Beban berat bakal dipikul asisten pelatih Atletico, German 'Mono' Burgos, yang menggantikan peran Diego Simeone sebagai pengatur tim di sisi lapangan. Simeone tidak bisa menemani timnya karena skorsing akibat diusir wasit pada leg pertama semifinal kontra Arsenal.

Tanpa Simeone, Atletico bagaikan kehilangan nahkoda. Pelatih Marseille pun menyatakan prihatin atas skorsing Simeone.

"Saya merasa sedih karena tidak di sana, tetapi kami sudah saling kenal sepanjang hidup dan kami memahami sepak bola dengan cara yang sama. Saya memiliki keyakinan dalam dirinya yang bertanggung jawab," kata Simeone.

 

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018