"Kapal Pengawas Hiu Macan Tutul-01 sudah berada di posisi penemuan kapal untuk proses evakuasi, tetapi kapal tersebut sudah tidak ada lagi," kata Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT, Muhammad Saleh Goro kepada Antara, Kamis.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan proses evakuasi bangkai KM Sanjaya-2 yang ditemukan di utara pulau Alor NTT, pada koordinat 08. 04. 844 Lintang Selatan (LS) - 124. 37 .967 Bujur Timur (BT).
Menurut dia, Kapal Pengawas Hiu Mancan Tutul sudah melakukan penyisiran di wilayah perairan laut hingga bagian Timur Alor tetapi tidak menemukan bangkai kapal tersebut.
Dugaan sementara kata dia, bangkai kapal tersebut sudah tenggelam karena ada kebocoran pada lambung kapal atau terbawa arus ke perairan Laut Banda.
Dia mengatakan, pihaknya memutuskan untuk menghentikan pencaharian karena kondisi cuaca di wilayah perairan yang tidak bersahabat selama beberapa hari terakhir ini.
"Kami sudah memutuskan untuk menghentikan pencaharian. Kapal Pengawas Hiu Macan Tutul-01 juga sudah meninggalkan Alor siang ini, (Kamis, (17/5)," katanya menambahkan.
KM. Sanjaya diketahui bertolak dari Dermaga Barat Benoa pada 2 Mei 2018 pukul 16 .05 WITA menuju Dobo kepulauan Aru.
Kapal membawa 18 ABK dan di Nahkodai oleh Sodikin B. Suyono dengan Kepala Kamar Mesin (KKM) adalah Yudi Sulistyo.
Kapal mengantongi Surat Perintah Berlayar (SPB) yang dikeluarkan Syahbandar Perikanan di Pelabuhan Benoa Bali.
Kapal tersebut kemudian dihantam gelombang laut dan terbalik pada 8 Mei 2018 di koordinat 07.37.217 LS - 127.03.339 BT.
Kapal tersebut kemudian ditemukan di utara pulau Alor NTT, pada koordinat 08. 04. 844 Lintang Selatan (LS) - 124. 37 .967 Bujur Timur (BT).
Saat terjadi musibah di wilayah perairan laut, para anak buah kapal itu dibantu oleh KMN Senjaya-61.
Baca juga: Cuaca hambat evakuasi KM Sanjaya-2
Baca juga: Kapal tanpa awak ditemukan adalah KM Sanjaya-2
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018