"Terkait UU Terorisme, pemerintah sudah sepakat untuk satu suara, dan saya sebagai pimpinan DPR mengapresiasi dan menyambut baik sikap pemerintah itu," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Karena itu menurut dia, pembahasan UU Terorisme sudah tidak ada lagi yang krusial sehingga tinggal rapat Tim Perumus, Panitia Kerja, Panitia Khusus dan mendorong ke pengambilan keputusan di Rapat Paripurna DPR.
Dia mendorong rapat pembahasannya berlangsung terbuka apabila masih ada pihak yang ingin "menggoreng" isu dalam pembahasan revisi agar masyarakat melihat siapa yang bermain di RUU Terorisme.
"Saya galau juga karena DPR jadi kambing hitam disebablan tidak selesainya UU Antiterorisme. Saya berharap dengan rapat pansus terbuka, publik akan melihat apakah masih ada pertentangan antara pemerintah sendiri," ujarnya.
Menurut dia, karena sudah tidak ada lagi yang krusial dalam pembahasan RUU Antiterorisme maka ia menyarankan rapat Pansus dilakukan terbuka.
Bambang juga meyakini bahwa anggota Pansus Antiterorisme memiliki kesadaran bahwa kerja mereka sedang ditunggu oleh masyarakat karena kalau tidak selesai maka kembali DPR menjadi kambing hitam.
"Sehingga saya berkeyakinan Mei ini bisa diselesaikan dan selebihnya diserahkan ke pemerintah untuk diundangkan," katanya.
Baca juga: DPR optimistis RUU Antiterorisme selesai pekan depan
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018