"Jalur evakuasi untuk bencana erupsi Gunung Merapi di wilayah kami saat ini kondisinya sangat bagus, warga secara swadaya dan gotong royong memperbaiki jalan yang rusak parah akibat dilalui truk pengangkut pasir," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Selasa.
Warga menganggap jalur evakuasi dari kawasan rawan bencana (KRB) II di Dusun Kopeng hingga Dusun Jambu tersebut cukup vital dalam upaya mengantisipasi dan mengurangi dampak bencana erupsi Merapi sehingga bergotong royong memperbaikinya.
"Ini murni swadaya warga, tanpa ada bantuan dari pemerintah," katanya.
Jalur evakuasi tersebut, menurut dia, sudah dibeton sehingga lebih bagus dan mulus. "Kualitas beton cor juga standar nasional yakni K-375, sehingga sangat kuat," katanya.
Heri mengatakan saat ini jalur evakuasi dari Dusun Jambu di Kepuharjo ke selatan hingga Dusun Geblok di Desa Wukirsari juga dalam kondisi mulus.
"Jalur Jambu hingga Geblok juga sudah mulus, sudah diaspal lebih bagus sekarang," kata dia.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang ditandai dengan letusan freatik beruntun disertai aktivitas kegempaan membuat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi di Pusat Vulkakonologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Merapi dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II) sejak Senin (21/5) pukul 23.00 WIB.
Dengan kenaikan status Waspada, area dalam radius tiga km dari puncak Gunung Merapi harus dikosongkan. Tidak boleh ada aktivitas masyarakat di dalam radius tiga km. Kegiatan pendakian untuk sementara dilarang, kecuali untuk kegiatan penyelidikan dan penelitian terkait mitigasi bencana.
Sejak Senin (21/5) hingga Selasa (22/5) pukul 03.30 WIB sudah terjadi empat letusan fretik disertai suara gemuruh di Merapi.
Baca juga:
Gunung Merapi kembali erupsi freatik Selasa dini hari
OPRB: masyarakat tetap tenang meski Merapi berstatus waspada
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018