Alibaba DAMO Academy yang berfokus pada riset fundamental kecerdasan buatan mengatakan bahwa dengan teknologi baru ini, salah satu contohnya, pelanggan dapat memesan kopi sesuai dengan selera hanya dengan berbicara kepada mesin pemesan pintar.
Mesin tersebut akan memproses pesanan pelanggan dan menampilkan pesanan mereka di layar dalam hitungan detik. Pelanggan dapat mengubah pesanan mereka sebanyak yang mereka mau dan mesin akan menerima seluruh perubahan lalu memperbarui pesanan mereka.
"Solusi speech interaction multi-modal kami didukung oleh kemampuan untuk memahami bahasa lisan," kata Zhijie Yan, Head of Intelligent Speech Interaction di Alibaba Machine Intelligence Technologies, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
"Solusi ini dapat digunakan di berbagai skenario termasuk pemesanan makanan dan minuman, pelayanan konsumen, perintah suara untuk perangkat rumah dan mobil pintar, dan dapat menjawab pertanyaan di pusat perbelanjaan atau bandara dalam bentuk audio," sambung dia.
Berikut adalah contoh pesanan yang disampaikan pelanggan, "Saya mau memesan dua gelas cappuccino ukuran besar. Oh, tolong kurangi gulanya dan tanpa kafein. Saya mau kopinya untuk dibawa pulang. Maaf, seharusnya tiga gelas cappuccino, dua ukuran besar dan satu ukuran kecil."
Mesin pemesan pintar tersebut akan menampilkan pesanan terbaru dengan keterangan lengkap yaitu dua gelas besar dan satu gelas kecil cappuccino tanpa kafein, semua dengan gula sedikit, dan untuk dibawa pulang.
Pemesanan pintar dapat terwujud berkat riset terbaru mengenai pemahaman bahasa lisan, sebuah bidang penelitian yang melibatkan pemrosesan ucapan dan pemrosesan bahasa alami.
Pertama, tim riset mengembangkan solusi interaksi bicara multi-modal yang dapat menangkap fitur suara dan visual, seperti tempo bicara, jeda antarkata, lafal, napas, dan ekspresi wajah.
Kemudian, tim membangun model pembelajaran yang disempurnakan, yang mampu merevisi dan mendeteksi maksud dari kalimat yang diucapkan.
Seluruh aspek ini sangat penting di bidang pemahaman bahasa lisan sehingga penerapan teknologi ini dapat diaplikasikan pada kebutuhan pemasaran.
"Dengan mesin pemesan pintar sebagai contoh proyek, kami percaya solusi ini dapat meningkatkan pengalaman konsumen dan membantu pengusaha mengelola bisnis dengan lebih efisien," tambah Yan.
Mesin pemesan pintar diharapkan akan beroperasi di pasaran dalam beberapa bulan ke depan dan solusi ini akan tersedia di Alibaba Cloud untuk membantu UKM. Solusi ini untuk sementara hanya tersedia untuk konsumen berbahasa Mandarin.
Pada bulan Desember tahun lalu, Alibaba memperkenalkan teknologi pengenal suara jarak jauh untuk kios tiket di stasiun metro Shanghai.
Kios tiket pintar pertama ini beroperasi di Stasiun Kereta Shanghai Selatan tahun 2018, di mana penumpang dapat menggunakan suara mereka untuk memberitahu kios tujuan mereka dan mesin akan merekomendasikan rute terbaik.
Baca juga: Sejumlah wartawan dari Bali tinjau markas Alibaba
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018