"Bantuan satu unit kapal dari Kementerian PUPR ini sudah dianggarkan untuk realisasi di tahun 2018 ini," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan saat dihubungi Antara dari Kupang, Senin.
Ia mengatakan, bantuan kapal itu akan diserahkan dan dikelola Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk kebutuhan pariwisata maupun masyarakat setempat.
Kapal pengangkut air itu, lanjutnya, akan disiagakan untuk mengangkut air dari Kota Labuan Bajo ke kawasan wisata komodo maupun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di pulau-pulau kecil sekitarnya.
"Jadi nanti mungkin kapan ini untuk antisipasi kebutuhan air ketika jumlah kunjungan meningkat di musim kemarau," kata Budi.
Ia menjelaskan, saat ini pasokan air bersih seperti di Pulau Rinca dan Pulau Komodo tetap memanfaatkan sumber air utama yang ada di dalam kawasan.
Lebih lanjut, Budi mengemukakan pihaknya juga telah bekerja sama dengan Kementerian PUPR membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) di dua lokasi yakni Loh Buaya Pulau Rinca dan Loh Liang Pulau Komodo.
Proses pembangunan itu, lanjutnya, masih menunggu lelang proyek di Jakarta untuk direalisasikan dalam tahun 2018 ini.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur air baku menjadi fokus penting pengembangan kawasan wisata komodo (varanus komodoensis) guna meningkatkan kualitas dan keberlanjutan penyediaan air untuk kebutuhan wisatawan.
"Memang air merupakan aspek penting dan utama dalam amenitas pendukung pariwisata, sehingga kami tetap fokus apalagi untuk destinasi wisata Komodo yang sudah mendunia," katanya.
Baca juga: 46.630 wisatawan ke TN Komodo pada Januari-April
Baca juga: Taman Nasional Komodo raup Rp9,4 miliar pada Januari-April
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018