Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada puncak arus mudik, 9 dan 13 Juni 2018 dengan angka 35 persen dan 32 persen dari konsumsi normal.
"Sedangkan arus balik pada 19 Juni 2018 konsumsi BBM diperkirakan meningkat 32 persen," kata Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam siaran pers yang diterima di Pemalang, Rabu.
Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama Puasa dan Idul Fitri dimana untuk BBM jenis gasoline disiapkan rata-rata 104 ribu kiloliter per hari dan gasoil rata-rata sebesar 33,9 ribu kiloliter per hari.
Pertamina juga telah mengantisipasi jumlah pemudik yang diperkirakan meningkat 11?13 persen dibandingkan tahun lalu.
Menurut Nicke, jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta atau meningkat dibanding pada 2017 yang mencapai 6,8 juta. Sementara jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari 2017 yang mencapai 3,1 juta.
"Titik krusial adalah di jalur tol dan non-tol di wilayah Pantura, sehingga kami menyiagakan beberapa alternatif penyaluran pasokan BBM untuk memaksimalkan layanan kepada pemudik," ujar dia.
Di wilayah Banten, DKI dan Jawa Barat dari Merak hingga perbatasan Brebes, Pertamina menyiagakan empat Serambi Pertamax, 23 KiosK Pertamax, 30 unit motoris, 50 Kantong BBM dan tiga mobile dispenser.
Baca juga: Pertamina perkirakan puncak peningkatan konsumsi BBM pada H-6 Idul Fitri
Sementara untuk wilayah Jawa Tengah dari jalur Brebes sampai Sragen, Pertamina akan menyiapkan enam Serambi Pertamax, 21 KiosK Pertamax, 125 unit motoris, 26 Kantong BBM, serta 11 unit mobile dispenser.
Jika dibandingkan tahun lalu, sarana pasokan yang disiapkan tahun ini meningkat drastis, karena adanya kemungkinan titik padat pemudik di jalur Gandulan- Pemalang, Krapyak-Pemalang dan Ngasem - Kartosuro.
Selain BBM, Pertamina akan meningkatkan penyaluran LPG yang diperkirakan puncaknya akan terjadi pada minggu terakhir menjelang Idul Fitri, dengan kenaikan sekitar 17 persen dari rata-rata harian 23.124 metrik ton (MT) menjadi 27.000 MT.
Pertamina juga telah meningkatkan ketahanan stok LPG menjadi rata-rata 17,6 hari. Dari sisi distribusi, Pertamina akan menyiagakan 3.094 agen LPG public service obligation (PSO) dan non-PSO serta 31.612 pangkalan LPG PSO di seluruh Indonesia.
Baca juga: BPH Migas prediksi konsumsi BBM naik 14 persen
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018