• Beranda
  • Berita
  • Soal arah kebijakan mobil listrik di Indonesia, Mitsubishi yakini PHEV teknologi paling pas

Soal arah kebijakan mobil listrik di Indonesia, Mitsubishi yakini PHEV teknologi paling pas

30 Mei 2018 23:28 WIB
Soal arah kebijakan mobil listrik di Indonesia, Mitsubishi yakini PHEV teknologi paling pas
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mencoba kendaraan listrik Mitsubishi Outlander PHEV usai serah terima di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (26/2/2018). Mitsubishi Motors memberikan delapan mobil listrik Mitsubishi Outlander PHEV dan dua i-MiEV serta empat unit quick charger kepada pemerintah Indonesia sebagai bagian dari studi bersama pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Distributor resmi Mitsubishi Motors di Indonesia, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), meyakini teknologi Plug-in Hybrid Electrical Vehicle (PHEV) sebagai yang paling pas di tengah berkembangnya wacana kebijakan pengembangan mobil listrik di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden Direktur MMKSI Kyoya Kondo di sela-sela buka bersama media di Jakarta, Rabu.

"Solusi paling practical itu pakai PHEV. Kalau untuk mobil listrik, infrastrukturnya belum siap," kata Kondo.

Iklim Indonesia yang panas, juga disebut Kondo sebagai salah satu alasan mengapa PHEV merupakan teknologi mobil hibrida listrik yang paling solutif untuk kebutuhan pengembangan mobil listrik di Nusantara.

"Ditambah iklim yang panas, pengguna akan terus menyalakan AC mobil, itu membuat baterai cepat habis. Kalau PHEV, baterai habis masih ada bensin," kata Kondo.

"Itu PHEV solusi paling cocok diterapkan dalam waktu dekat," ujarnya menegaskan.

Kondo juga mengakui pihaknya memang saat ini memang berkonsentrasi terhadap teknologi mobil hibrida listrik PHEV, salah satunya lewat lini SUV mereka, Outlander PHEV.

Baca juga: Toyota siap gelontorkan investasi baru untuk mobil listrik di Indonesia

Baca juga: Kemenperin: pengembangan mobil listrik perlu ketersediaan industri pendukung

Baca juga: Kemenperin fokus akselerasi pembangunan kendaraan listrik

Baca juga: Kemenperin berupaya bangun industri mobil listrik dalam negeri


Pun demikian, meski meyakini PHEV sebagai teknologi mobil hibrida listrik yang paling tepat untuk dikembangkan dalam kerangka pengembangan mobil listrik di Indonesia, Kondo menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu dan mematuhi kebijakan pemerintah, pada saatnya regulasi tersebut diberlakukan.

"Kami akan sama-sama dengan pemerintah, menunggu regulasi. Semoga pemerintah tetap menjaga industri otomotif yang sudah ada saat ini," pungkasnya.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018