Kualitas tidur yang buruk menjadi penentu utama terkait dengan kemungkinan yang lebih besar partisipan studi menderita obesitas, diabetes dan masalah kesehatan lainnya.
"Studi laboratorium menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan keinginan makan junk food di malam hari, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan snack yang tidak sehat di malam hari dan mengarah ke kenaikan berat badan," kata Michael A. Grandner dari Departemen Psikiatri Universitas Arizona di Tucson, Amerika Serikat.
Baca juga: Makin sering makan junk food, makin anti-makanan sehat
Sebuah survei berbasis wawancara via telepon yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-32 Associated Professional Sleep Societies LLC (APSS) di Baltimore itu menganalisis data dari 3.105 orang dewasa.
Hasilnya, sekitar 60 persen partisipan studi mengaku ngemil di malam hari secara teratur dan dua pertiga melaporkan bahwa mereka kurang tidur dan menginhinkan lebih banyak junk food.
Studi juga menemukan bahwa menginginkan junk food berhubungan peningkatan dua kali lipat ngemil di malam hari dan ini berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes.
“Tidur semakin diakui sebagai faktor penting dalam kesehatan, di samping nutrisi. Studi ini menunjukkan bagaimana pola tidur dan pola makan saling terkait dan bekerjasama untuk meningkatkan kesehatan, ”kata Christopher Sanchez dari universitas Arizona seperti dilansir Indian Express.
Baca juga: Setengah warga Jakarta jadikan junk food alternatif sarapan
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018