Kepala penjualan Tesla, Robin Ren, mengungkapkan bahwa lokasi yang direncanakan itu merupakan pabrik "Gigafactory" kedua, sedangkan pimpinan Tesla Elon Musk ikut menjawab sejumlah pertanyaan pada pertemuan pemegang saham tahunan itu.
"Kami sangat bersemangat untuk membangun Gigafactory pertama di luar AS di China, khususnya di Shanghai," kata Ren dilansir AFP, Rabu (6/6) waktu setempat.
Dia menambahkan, pembicaraan dengan pemerintah di China merupakan hal "sangat hebat" dan akan lebih banyak rincian tentang pabrik Shanghai yang diumumkan dengan "segera."
Baca juga: Tesla rekrut pembuat Snapchat sebagai pimpinan teknik baru
Bagi Tesla yang memproduksi kendaraan harga terjangkau, "akan menjadi penting untuk melokalisasi produksi, setidaknya di tingkat benua," kata Musk.
Setelah menentukan pabriknya di Asia, Tesla akan menentukan lokasi Gigafactory di Eropa pada akhir tahun ini, menurut pimpinannya, yang menambahkan bahwa perusahaan akan memiliki 10 hingga 12 pabrik di seluruh dunia.
Gigafactories akan memproduksi baterai dan mobil di pabrik itu, kata Musk. Tesla Gigafactory di Nevada, juga membuat baterai untuk mobil yang dirakit di California Utara, demikian AFP.
Baca juga: Ingin saingi Tesla, Maserati gandeng Ferrari dalam proyek mobil listrik
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018