Pimpinan Proyek jalan tol Serang-Panimbang Muhamad Ali di Serang, Kamis, mengatakan saat ini pihaknya sudah memulai pembangunan jalan penghubung dari Tol Jakarta-Merak atau di titik nol kilometer Serang-Panimbang yakni di Kecamatan Walantaka Kota Serang. Selanjutnya simpang susun pertama atau interchange di Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang.
"Kami masih melakukan koordinasi dengan PT Marga Mandala Sakti (MMS) untuk membuka jalur penghubung dari Tol Jakarta-Merak ke Tol Serang-Panimbang. Secara bertahap juga kami memulai pemadatan badan jalan dari mulai titik nol ini," kata Muhamad Ali didampingi Manager Bidang Human Capital dan Umum PT Wika Serang Panimbang, Bambang Yogaswara saat melakukan monitoring progres pengerjaan jalan tersebut di Kecamatan Walantaka.
Menurutnya, setelah dibuka jalur penghubung dari Tol Jakarta-Merak, selanjutnya pembangunan simpang susun pertama atau gerbang pertama di Kecamatan Ciekusal Kabupaten Serang di kilometer (KM) 8,9.
"Kami sudah jalan sekitar dua bulan ini untuk pengerjaan kontruksinya. Targetnya kan selesai pada November 2019 sudah bisa diujicobakan penggunaanya," kata Ali.
Ia mengatakan bahwa pengerjaan kontruksi? jalan tol tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan lahan yang sudah dibebaskan, mengingat jika menunggu semua lahan selsai dibebaskan waktunya akan terhambat karena masih ada beberapa kendala terkait dengan pembebasan lahan, misalnya kepemilikan lahan yang belum jelas sehingga harus dititipkan di pengadilan (konsinyasi).
Baca juga: Tol Serang-Panimbang butuh Rp5,3 triliun
"Tahap pertama ini kita kerjakan 10 kilomter dulu. Yang sekarang sudah digarap untuk pemadatan sekitar 2,5 kilometer," kata dia.
Simpang susun berikutnya, kata Ali, di Kecamatan Petir Kabupaten Serang atau di sekitar Km 17,5 yang membutuhkan akses jalan penghubung ke jalan areteri dari jalan kolektor sepanjang 1,5 sampai 2 Km.
"Perlunya konektivitas jalan arteri dan jalan kolektor ini terkait simpang susun yang berada di trase tol Serang-Panimbang sebagi jalur distribusi logistik maupun kendaraan pribadi," kata Ali.
Ia mengatakan dalam pembangunan jalan tol tersebut, pihaknya tidak menghilangkan fungsi dari fasilitas lainnya yang sudah ada sebelumnya seperti saluran air, sungai, jalan desa dan fasilitas lainnya yang sebelumnya digunakan warga.
"Yang tadinya ada sungai atau saluran irigasi tetap kita fungsikan, malahan kita bagusin," katanya.
Kemudian gerbang tol selanjutnya atau simpang susun ke tiga berada di Rangkasbitung Kabupaten Lebak yang hanya membutuhkan sekitar 1 km pembangunan jalan dari tol ke jalan arteri di Rangkasbitung. Gerbang ke empat di Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, selanjutnya di Cileles Lebak atau di sekitar KM 49,9.
Baca juga: Kendaraan tertahan empat jam di Tol Ciujung
"Simpang susun berikutnya di Kecamatan Bojong dan Pagelaran di Kabupaten Pandeglang. Terakhir exit di Kecamatan Panimbang di Km 83,6," kata Ali.
Ia mengatakan selain membangun kontruksinya, PT Wika Serang Panimbang juga nantinya sebagai operator jalan tol tersebut dengan kontrak selama 40 tahun sebelum nantinya diserahkan kepada pemerintah.
"Kalau kontraknya mulai 2020, maka kami PT Wika Serang Panimbang kontraknya akan berakhir 2060. Selanjutnya diserahkan kepada pemerintah," kata Ali.
Ia mengaku selama ini dalam pelaksanaan kontruksi jalan tersebut tidak menemukan kendala-kendala di lapangan kaitannya dengan masyarakat yang berada di sekitar pembangunan. Bahkan, pihaknya mendapat respons yang positif serta masyarakat menyambut keberadaan pembangunan jalan tol tersebut dengan antusias.
Baca juga: Pembangunan tol Serang-Pandeglang akan dorong tumbuhnya ekonomi masyarakat
Pewarta: Mulyana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018