• Beranda
  • Berita
  • Refly Harun tak kaget Yudi Latif mundur dari BPIP

Refly Harun tak kaget Yudi Latif mundur dari BPIP

8 Juni 2018 15:10 WIB
Refly Harun tak kaget Yudi Latif mundur dari BPIP
Arsip - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/10/2017). (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku tak kaget atas keputusan Yudi Latif mundur dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Yudi Latief mundur, saya tak kaget.  Seorang moralis seperti dia tak akan betah berlama-lama di suatu lembaga semacam BPIP, yang bagi saya sendiri memang tak dibutuhkan," tulis Refly dalam akun Twitter @ReflyHZ, di Jakarta, Jumat.

Refly mengatakan Pancasila harus hidup dari masyarakat secara bottom up, tidak top down dari negara.

"Negara cukup memberi contoh baik. Salut Yudi," ujar Refly.
 

Sementara itu Wakil Ketua DPR dari Gerindra Fadli Zon menyatakan apresiasinya untuk Yudi Latif. Menurut dia, keputusan Yudi merupakan tindakan Pancasilais yang nyata. 

Sebelumnya Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif menyampaikan pesan pengunduran dirinya dari jabatan Kepala BPIP melalui akun media sosial Facebook miliknya "Yudi Latif Dua", Jumat.

Melalui pesan pengunduran diri yang diberi judul "TERIMA KASIH, MOHON PAMIT", Yudi menjabarkan kerja-kerja BPIP, yang sebelumnya bernama  Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), selama setahun terbentuk, hingga kendala-kendala yang dihadapi.

Pada bagian akhir ia menutup pesannya dengan niat mengundurkan diri karena merasa dibutuhkan kepemimpinan baru pada tubuh UKP-PIP yang telah bertransformasi menjadi BPIP.

Baca juga: Istana sudah terima surat pengunduran diri Yudi Latif

Baca juga: DPR soroti langkah Yudi Latif mundur dari BPIP

Baca juga: Yudi Latif umumkan pengunduran diri dari BPIP lewat medsos

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018