• Beranda
  • Berita
  • Ronaldo dan Messi yang bertolak belakang di laga pertama

Ronaldo dan Messi yang bertolak belakang di laga pertama

17 Juni 2018 04:28 WIB
Ronaldo dan Messi yang bertolak belakang di laga pertama
Aksi Ronaldo yang mencetak hat-trick ke gawang Spanyol (REUTERS/UESLEI MARCELINO)
Jakarta (ANTARA News) - Trigol Cristiano Ronaldo ke gawang Spanyol yang menyelamatkan Portugal dari kekalahan saat kedua tim menyudahi laga pertama fase Grup B Piala Dunia dengan hasil imbang 3-3 tentunya masih hangat untuk dibicarakan.

Aksi heroik Ronaldo yang membuatnya tercatat mencetak 84 gol untuk Portugal, membuat striker Real Madrid itu menjadi pemain tertua yang mencetak trigol di Piala Dunia dengan usia 33 tahun, melewati catatan striker Belanda Rob Rensenbrink yang berumur 31 pada Piala Dunia 1978.

Sehari setelah Ronaldo membukukan hattrick, Lionel Messi yang selalu menjadi saingannya sebagai dua ikon pesepak bola terbaik dalam satu dekade terakhir justru tidak mampu berbuat banyak saat Argentina ditahan Islandia 1-1.

Baca juga: Mourinho komentari trigol Ronaldo dan blunder De Gea

Baca juga: Pendukung Argentina maklumi beban Messi
 
Lionel Messi saat laga Argentina - Islandia. (REUTERS/Carl Recine)


Messi yang semestinya mampu mengamankan kemenangan dari titik penalti, justru gagal mengeksekusi peluang yang tercipta imbas pelanggaran Magnusson terhadap Meza pada menit 63.

Sepakan Messi dari titik putih mampu terbaca dan diblokir oleh kiper Islandia Halldorsson semenit setelah pelanggaran itu.

Kendati demikian, Piala Dunia baru saja dimulai. Ronaldo dan Messi masih memiliki sederet pertandingan yang harus dimenangkan untuk mencapai posisi tertinggi pada turnamen empat tahunan ini.

Ronaldo bersama skuat juara Eropa, Portugal, akan menghadapi Maroko dan Iran pada dua laga fase penyisihan Grup B berikutnya.

Sedangkan Messi masih sangat berpeluang untuk menebus kesalahannya saat Albiceleste menghadapi Kroasia dan Nigeria di Grup D.

Baca juga: Foto-foto saat Argentina ditahan Islandia 1-1
 

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018