Musk, seperti dikutip dari Reuters, menduga kejanggalan tersebut terjadi selama beberapa pekan ini. Dalam surat itu, Musk menduga seorang pegawai yang tidak disebutkan namanya menajalankan “sabotase besar dan menghancurkan” terhadap operasional, termasuk membuat perubahan kode untuk sistem operasi manufaktur dan membocorkan data rahasia Tesla ke pihak lain.
“Belum jelas sejauh mana tindakannya, tapi, apa yang dia akui sejauh ini sungguh buruk. Motivasinya melakukan hal ini adalah ingin kenaikan jabatan, yang tidak dia dapat,” kata Musk dalam surat itu.
Musk tidak menyebutkan orang yang dia sebut melakukan sabotase.
Juru bicara Tesla, Gina Antonini menolak berkomentar atas temuan email ini.
Sementara itu, Musk dalam surat menyatakan akan menyelidiki masalah ini dalam pekan ini untuk mengetahui apakah sang aktor bertindak sendiri atau ada pihak lain di luar perusahaan yang terlibat.
Pekan lalu, Musk mengumumkan 9 persen buruh akan dirumahkan, namun, penataan ulang tidak akan berdampak pada tenaga kerja perakitaan sehingga tidak akan mengganggu target manufaktur.
Baca juga: Daimler perkenalkan dua truk listrik untuk saingi Tesla
Baca juga: Taycan, nama mobil listik Porsche calon pesaing Tesla
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018