"Memang ada beredar dari sekelompok orang, semacam pesan berantai mengarahkan untuk melaksanakan 'amaliah' (teror) di Tempat Pemungutan Suara karena itu (Pilkada) dianggap bertentangan dengan keyakinan orang-orang itu, jadi kita hati-hati. Maka pada anggota kita suruh tingkatkan kewaspadaan," kata Kepala Polda Riau, Irjen Pol Nandang di Pekanbaru, Senin.
Meski demikian, dia tidak merinci di mana persisnya lokasi dalam ancaman tersebut. Dia mengatakan bahwa terorisme tersebut seperti siluman dan makhluk halus yang ada dimana-mana yang akan mencari celah untuk beraksi.
"Kalau yang seperti itu kan kayak siluman. Bangsa makhluk halus. Dia bisa ada dimana-mana. Semua daerah harus waspada. Karena dia pasti akan melihat di mana yang paling lengah. Kalau kita waspada, pasti dia mundur," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berpesan kepada personel Polda Riau yang memgamankan pilkada untuk bertugas dengan baik. Tidak hanya kemanan masyarakat, dia juga mengingatkan agar personel di lapangan untuk menjaga keselamatan diri.
Polda Riau mengerahkan 891 personel untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur pada 27 Juni mendatang. Jumlah tersebut diterjunkan untuk mendukung jajarannya di kepolisian resor yang juga memiliki personel sendiri untuk mengamankan pilkada.
"891 orang untuk mendukung jajaran di Polda Riau. Personel harus mengenali dimana tugasnya termasuk teknis dan taktik untuk pembawaan kotak suara yang sudah ditusuk, sampai harus ada penggunaan jalan alternatif," ujar kapolda.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa disamping pengamanan Tempat Pemungutan Suara, jajaran Polda Riau juga tengah mengawasi adanya pelanggaran pemilu seperti politik uang. Untuk mencegah terjadinya itu, polisi melakukan patroli dan razia hingga hari pencoblosan nantinya.
"Razia dan patroli politik uang juga sudah dimulai, tadi malam sudah bergerak," sebutnya.
Baca juga: Polda Riau selidiki belasan senjata api tak bertuan
Baca juga: KPU Kota Bandung gelar lomba TPS unik
Baca juga: PBNU: Perbedaan pilihan jangan timbulkan perpecahan
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018