Seorang anak lelaki yang berusia 13 tahun, Yasser Abu An-Najja, adalah salah satu orang yang tewas, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, Ashraf Al-Qedra.
Ia ditembak di kepala oleh tentara Israel di bagian timur Kota Gaza Selatan, Khan Yunis, di dekat perbatasan dengan Israel.
Al-Qedra mengatakan 310 orang Palestina cedera dalam bentrokan dengan tentara Israel selama protes anti-Israel Jumat ke-14, yang dikenal dengan nama "Pawai Akbar Kepulangan", yang dimulai pada 30 Maret.
Sebanyak 133 orang dibawa ke rumah sakit Jalur Gaza, termasuk enam orang yang menderita luka parah, dan 177 orang dirawat di lapangan sebab menderita sesak nafas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel, ia menambahkan.
Penyelenggara protes tersebut berkeras kegiatan mereka akan berlangsung terus sampai Israel mengakhiri lebih dari 11 tahun blokade yang dijatuhkan atas Jalur Gaza.
Pada Jumat pagi, pegiat HAMAS menyeru warga Jalur Gaza agar bergabung dalam protes dan pawai Jumat ke-14.
Beberapa saksi mata mengatakan ratusan orang tiba di lima lokasi berbeda di perbatasan dengan Israel, demikian laporan Xinhua di Jakarta, Sabtu siang. Sebagian membakar ban, dan yang lain memotong pagar kawat berduri perbatasan dengan Israel, sementara banyak pegiat menerbangkan dan melepaskan balon dan layang-layang yang terbakar ke dalam wilayah Israel.
Juru Bicara HAMAS di Jalur Gaza, Abdulatif Al-Qanou`s, mengatakan di dalam pernyataan pers yang disiarkan melalui surel "Pawai Akbar Kepulangan" akan berlangsung terus "dengan seluruh cara damai sampai pengepungan tidak adil yang diberlakukan atas Jalur Gaza dicabut".
Protes massa pada Jumat, yang dinamakan "Dari Jalur Gaza ke Tepi Barat", bertujuan menyoroti persatuan rakyat Palestina dalam menghadapi Israel dan penolakan terhadap kesepakatan perdamaian Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, yang juga dikenal dengan nama "kesepakatan abad ini".
Menurut Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 135 orang Palestina, dan melukai tak kurang dari 14.000 orang lagi sejak 30 Maret.
Sebanyak separuh orang yang cedera ditembak dengan menggunakan amunisi aktif, dan banyak di antara mereka masih berada dalam kondisi kritis.
Baca juga: Tentara Israel tembak mati pria Palestina bersenjata
Baca juga: Warga Palestina ditembak saat hendak tikam warga Israel
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018