"Persoalan stunting adalah persoalan yang ada di negara-negara berkembang di dunia. Persoalan ini sangat serius karena anak-anak butuh pertolongan sesegera mungkin karena bila anak-anak ini tidak diobati sedini mungkin maka mereka di kemudian hari tidak akan dapat mengoptimalkan potensi yang mereka miliki dan berkontribusi bagi pembangunan negara ini," kata Presiden Kim di SDN Takil 01 kecamatan Caringin, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.
Presiden Joko Widodo bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayan Muhadjir Effendy dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung berkunjung ke SDN Tangkil 01 untuk melihat program yang sudah dikerjakan pemerintah untuk menanggulangi stunting.
"Yang kita pelajari selama ini, tidak banyak negara yg bisa mengatasi isu stunting ini karena penanganan isu stunting membutuhkan komitmen dan keinginan politik yang kuat dari atas dan Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi menjadi salah satu negara berkembang terbesar yang menunjukan komitmen tersebut," ungkap Presiden Kim.
Presiden Kim mengaku tertarik dengan ide Presiden Joko Widodo yang mengajak untuk mengubah pendekatan lama menjadi pendekatan baru dengan memanfaatkan teknologi, merangkul sektor swasta dan melibatkan organisasi-organsasi kemasyarakatan termasuk organisasi keagamaan.
"Mengatasi masalah stunting sedini mungkin adalah kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi suatu negara di masa depan dan saya ingin mengajak dunia untuk belajar dari Indonesia terkait hal ini," ungkap Presiden Kim.
Presiden Kim juga memuji Indonesia yang menunjukkan kepada dunia suatu kepemimpinan dan keinginan politik yang kuat untuk mengatasi stunting.
Baca juga: Presiden ajak Bank Dunia gunakan teknologi atasi "stunting"
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018