"Kami dengan bangga dapat kembali mempersembahkan FI Asia di Indonesia. Peserta yang hadir berasal dari 46 negara di dunia," kata pihak penyelenggara Group Director ASEAN UBM Asia (Thailand) Co Ltd Rungpech Chitanuwat di Jakarta, Rabu.
FI Asia 2018 akan dihadiri oleh 750 peserta dari industri makanan dan minuman lokal, regional dan internasional dari berbagai sektor. Pengunjung pameran ini mencapai 20.000 orang yang datang dari kalangan profesional industri makanan dan minuman.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menyampaikan, bahwa posisi industri makanan dan minuman Indonesia strategis jika dibandingkan dengan peserta dari negara lain.
"Posisi Indonesia baik, mengingat Indonesia adalah pasar yang besar, bisa dilihat dari penyelenggaraan pameran ini yang dilaksanakan di dalam negeri," ujar Adhi.
Baca juga: Gapmmi nilai teknologi mahal Industri 4.0 ciptakan efisiensi
Baca juga: Sektor makan & minuman siap ke Revolusi Industri 4.0
Baca juga: Kemenperin bangun Pusat Inovasi Makanan dan minuman
Adi menambahkan, potensi industri mamin di Indonesia dapat unggul karena suplai dan konsumen bervariasi, sehingga inovasi dan keamanan produk menjadi kunci kesuksesan utama.
"Pemain lokal juga harus memperkuat produksi bahan baku dengan terus berinovasi dan mengambangkan kejayaan alam Indonesia yang memiliki potensi besar dalam industri bahan baku makanan, yang tentunya telah didukung dengan penelitian memadai," ungkapnya.
FI Asia yang digelar keempat kalinya ini juga menghadirkan 60 sesi konferensi dan seminar teknis dengan isu dan topik yang relevan, di mana para pengusaha, mulai dari produsen, konsumen, distributor, peneliti hingga ilmuan dapat bertukar ide dan membangun jaringan lebih luas.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018