• Beranda
  • Berita
  • Deschamps ingin menebus kegagalan Prancis di final Euro 2016

Deschamps ingin menebus kegagalan Prancis di final Euro 2016

11 Juli 2018 07:33 WIB
Deschamps ingin menebus kegagalan Prancis di final Euro 2016
Pelatih Prancis Didier Deschamps (tengah), asisten pelatih Guy Stephan (belakang kiri) dan anggota staf merayakan akhir pertandingan sepak bola semi final Piala Dunia 2018 Rusia antara Prancis dan Belgia di Stadion Saint Petersburg di Saint Petersburg pada 10 Juli, 2018. (Adrian DENNIS / AFP)

Kami akan melangkah ke final saat ini untuk memenangkannya, karena kami masih belum menyelesaikan final (2016)

St Petersburg (ANTARA News) - Pelatih Prancis Didier Deschamps mengumbar pujian untuk para pemainnya setelah mereka sukses mencapai final Piala Dunia dengan kemenangan 1-0 atas Belgia pada Selasa, dan dia ingin menebus kegagalan di final Euro 2016 karena hal tersebut masih menghantui pikirannya.

Sundulan Samuel Umtiti di menit ke-51 mengirim Prancis ke final dan tim asuhan Deschamps itu akan menghadapi Inggris atau Kroasia di Moskow pada Minggu dan mereka ingin kembali mengangkat trofi Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah kemenangan mereka di kandang pada 1998.

"Ini luar biasa. Saya sangat senang untuk pemain saya, kami menunjukkan karakter dan mentalitas yang tepat," kata Deschamps, yang pernah menjadi kapten Prancis pada 1998 seperti dilansir Reuters.

"Dua tahun lalu, saya masih ingat apa yang terjadi dua tahun lalu," katanya mengacu pada kekalahan 1-0 timnya Portugal di Paris saat babak final Euro. "Kami akan melangkah ke final saat ini untuk memenangkannya, karena kami masih belum menyelesaikan final (2016)."

Deschamps mungkin memiliki kenangan pahit dari final Euro di depan mata penonton tuan rumah, tetapi dia sekarang berada di ambang bergabung dengan klub elite pelatih yang pernah memenangkan Piala Dunia sebagai pelatih sekaligus pemain.

Mario Zagallo asal Brazil memenangkan Piala Dunia 1958 dan 1962 sebagai pemain dan kemudian sebagai pelatih menjadi juara dunia 1970, sementara Franz Beckenbauer menjadi kapten Jerman Barat pada 1974 dan membawa mereka meraih gelar juara dunia pada 1990 sebagai pelatih mereka.

"Saya merasa sangat bangga dengan tim saya. Kami sudah 49 hari bersama," kata Deschamps. "Ada banyak hal, banyak hal yang sulit. Setiap orang dapat mengambil kredit."

Pemain muda Kylian Mbappe, yang belum menjadi bagian dari tim Prancis dua tahun lalu, mengatakan bahkan dalam mimpi terliarnya dia tidak pernah membayangkan bisa mencapai final Piala Dunia.

"Ini tidak bisa dipercaya. Ini adalah mimpi, impian masa depan, segalanya," kata Mbappe, 19 tahun, yang memporak-porandakan lini pertahanan Belgia dengan permainannya.

"Saya tidak memiliki kata-kata. Bahkan dalam mimpi saya yang paling liar sekalipun, dan saya adalah seorang pemimpi besar, akankah saya membayangkan ini," katanya.

"Masih ada satu langkah lagi untuk dijalani, tetapi kami bangga dengan apa yang telah kami lakukan saat ini."

"Di ruang ganti, Didier Deschamps senang. Kami semua senang, semua saling berpelukan. Presiden (Prancis) Emmanuel Macron datang menemui kami. Semua orang bersama kami, kami semua bersama-sama."

Ditanya apa yang dikatakan Macron, yang berada di tribun menonton jalannya pertandingan, dia menjawab: "Dia mengatakan bahwa dia akan kembali hadir untuk menonton babak final, untuk melihat kami meraih Piala." (D011)

Baca juga: Deschamps puji karakter Prancis setelah kemenangan semifinal

Baca juga: Final ketiga Prancis, apa yang bisa diharapkan?

Baca juga: Gol Umtiti pastikan Prancis ke final Piala Dunia 2018

Baca juga: Prancis: Thierry Henry berada di "kamp yang salah"

Pewarta: Antara
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018